Anda Penggemar Makanan Pedas Ini Pengaruh dan Manfaatnya Menurut Spesialis

Anda Penggemar Makanan Pedas? Ini Efek dan Manfaatnya Menurut Ahli
Ilustrasi(Freepik)

RASA pedas tampaknya menjadi salah satu cita rasa yang paling dicari terutama Demi berkuliner. Bagi sebagian orang, makanan akan terasa kurang lengkap tanpa sentuhan pedas. Bahkan, para pecinta pedas Dapat rela merasakan sensasi panas yang Membangun keringat bercucuran di dahi. 

Tapi pernahkah Anda berfikir dari mana rasa pedas itu timbul? Dan apakah makanan pedas Mempunyai manfaat kesehatan? Atau Malah berisiko dan menimbulkan bahaya bagi tubuh?

Yuk, simak pendapat para Spesialis tentang pengaruh makanan pedas bagi tubuh, apakah sehat, serta apa saja manfaat dan risikonya.

Penyebab rasa pedas pada makanan

Freepik

Melansir dari today.com, Spesialis gastroenterologi bersertifikat di NYU Langone Health Rabia de Latour menjelaskan bahwa rasa “panas” atau terbakar pada makanan pedas berasal dari senyawa kimia bernama capsaicin. 

Capsaicin inilah yang menjadi komponen Penting dalam berbagai jenis cabai, seperti cabai rawit, serrano, dan habanero.

Sementara itu, profesor epidemiologi di University of Tennessee Medical Center Paul Terry mengutarakan bahwa setiap jenis cabai mengandung kadar capsaicin yang berbeda, dan kadar kepedasan tersebut diukur menggunakan skala Scoville. 

Semakin pedas suatu cabai atau makanan, semakin tinggi pula angkanya pada skala Scoville, yang diukur dalam satuan panas Scoville (SHU).

Sebagai Misalnya, cabai jalapeño umumnya Mempunyai Sekeliling 5.000 SHU, sementara cabai Carolina Reaper Dapat mencapai lebih dari 1,5 juta SHU. 

Pengaruh makanan pedas bagi tubuh

Bagi para pecinta pedas, menikmati sensasi membakar di lidah sering kali menjadi kenikmatan tersendiri tanpa memikirkan dampaknya pada tubuh. 

Cek Artikel:  15 Rekomendasi Hidangan di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Terdapat yang Buka Hanya 2 Jam

Padahal, kata Paul Terry, Demi mengonsumsi makanan pedas, senyawa bernama capsaicin yang terkandung dalam cabai akan mengikat reseptor Spesifik di mulut dan lidah, yang disebut TRPV1 (Transient Receptor Potential Vanilloid 1).

“Reseptor ini mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak,” ucapnya. 

Secara teknis, rasa pedas hanyalah sensasi yang menyakitkan, bukan rasa atau cita rasa.

Bukan itu saja, menurut Cleveland Clinic, capsaicin juga Dapat mengelabui tubuh, Membangun pemilik tubuh merasa seolah-olah berada dalam suhu panas. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan detak jantung yang Segera. 

Kemudian, suhu panas yang ditimbulkan oleh capsaicin Membangun tubuh berusaha mendinginkan diri, sehingga menyebabkan Anda berkeringat atau Persona memerah. 

Selain itu, capsaicin juga Dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan hidung meler atau mata berair.

Lebih parah, Kalau sudah tercerna di dalam saluran pencernaan, capsaicin dapat mengiritasi kerongkongan dan lambung, yang Dapat menimbulkan rasa sakit atau gangguan pencernaan.

Terry memberikan penjelasan kembali bahwa bagi beberapa orang, capsaicin Dapat mempercepat proses pencernaan dan menyebabkan diare. 

Sensasi terbakar ini Dapat berlanjut hingga ke rektum, yang Membangun sebagian orang merasakan rasa perih Demi buang air besar.

Tetapi, Eksis juga Pengaruh psikologisnya. Sensasi sakit ini Dapat memicu pelepasan endorfin, zat kimia di otak yang Membangun kita merasa lebih Gembira atau bahkan euforia setelah merasakannya.

Cek Artikel:  Menjajal Sup Buntut Pilihan Wapres dan Nasi Goreng Lauk Komplet

Toleransi tubuh terhadap makanan pedas 

Toleransi terhadap makanan pedas bervariasi pada setiap orang, dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa Unsur, seperti genetika, paparan terhadap makanan pedas, dan kepribadian. 

Menurut Paul Terry,  jumlah dan jenis reseptor TRPV1 yang dimiliki setiap orang berbeda, sehingga menyebabkan perbedaan tingkat sensitivitas rasa pedasnya. Beberapa orang mungkin Mempunyai lebih sedikit reseptor nyeri, sehingga mereka dapat mentolerir rasa pedas dengan lebih Berkualitas.

Terry menjelaskan orang yang sering makan pedas, lidahnya akan cenderung lebih tahan terhadap rasa pedas. Hal ini Biasa terjadi di Asia, Amerika Latin, Karibia, dan Afrika. Bagi mereka, rasa pedas Dapat menjadi menyenangkan. Penelitian menunjukkan orang yang menyukai makanan pedas mungkin Mempunyai kepribadian lebih suka mencari sensasi.

Setelah mengetahui Pengaruh makanan pedas apakah Anda Tetap berpikir makanan pedas Berkualitas bagi tubuh? 

Tentu Eksis Berkualitas dan buruknya, tetapi tetap saja Kalau Anda menambahkan saus pedas pada makanan Segera saji, itu Enggak akan membuatnya menjadi makanan yang sehat. 

Kalau Anda Mau mendapatkan manfaat dari capsaicin, sebaiknya tambahkan bumbu pedas pada makanan yang lebih bergizi. Pilihlah makanan yang mengandung protein, serat, dan nutrisi dari berbagai Golongan makanan agar rasa pedas tersebut Enggak menimbulkan sakit yang terlalu parah .

Manfaat makanan pedas

Makanan pedas juga dapat memberikan manfaat Kalau dijadikan bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Berikut manfaatnya:

  • Umur panjang
  • Kesehatan jantung
  • Mengatasi peradangan 
  • Metabolisme 
  • Kesehatan usus

Sebuah studi pada 2015, yang melibatkan 500.000 orang dewasa di Tiongkok, menemukan bahwa orang yang makan makanan pedas setiap hari Mempunyai risiko Mortalitas 14% lebih rendah dibandingkan mereka yang makan pedas hanya seminggu sekali. Tetapi, hasil penelitian ini Tetap belum sepenuhnya Terang.

Manfaat lain dari makanan pedas adalah Berkualitas Demi kesehatan jantung dan usus, terutama karena kandungan capsaicin yang Mempunyai efekanti peradangan. 

Penelitian dari American Heart Association pada 2020 menunjukkan bahwa orang yang sering makan cabai Mempunyai risiko Mortalitas lebih rendah yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan kanker.

Meskipun makanan pedas dapat bermanfaat bagi kesehatan, Eksis beberapa risikonya.

Risiko makanan pedas

Bagi sebagian orang, makanan pedas dapat menyebabkan diare atau sensasi terbakar Demi buang air besar, yang Dapat lebih menyakitkan Kalau Eksis masalah seperti fisura anus. 

Selain itu, Paul Terry menyatakan bahwa inhalasi capsaicin secara Enggak sengaja Dapat memicu risiko pernapasan atau bahkan serangan asma pada orang tertentu.

Sebagai saran, mulailah dengan jumlah kecil Demi mencoba makanan pedas dan perhatikan tingkat kepedasannya. 

“Kalau terasa Enggak nyaman, hentikan. Kalau Membangun Anda senang, nikmati dalam batas yang wajar. Ingat, Enggak Segala cabai sama,” kata Terry.

Bagaimana meredakan panas setelah makan pedas?

Kalau merasa terlalu panas setelah makan makanan pedas, Langkah meredakan Pengaruh panas tersebut dengan mengonsumsi makanan berprotein atau berlemak. 

Terry menyarankan Demi mencoba susu, es krim, atau yogurt, yang dapat membantu mengurangi Pengaruh panas dari capsaicin. (Z-1)

Cek Artikel:  Anda Getol Kopi Tapi Punya Masalah Lambung Coba Jenis Kopi Ini

Mungkin Anda Menyukai