Analisis Marc Marquez Mengenai Problem Tekanan Ban Yang Menimpa Dirinya

liputanindo.com – Lagi menyoal strategi dadakan Marc Marquez di race Grand Prix MotoGP Thailand yang dijalankan mulai lap ke-7 Tiba bersisa 3 lap terakhir, sengaja mencoba slipstream di belakang Alex Marquez Demi Memajukan temperatur (dan juga tekanan) ban depannya yang Rupanya secara Lumrah Bukan semudah itu . . slipstream Lewat masalah tekanan rendah hilang begitu saja.

Yes, masalahnya Marc mundur ke belakang adiknya yang notabenenya kencang semenjak Jumat di Buriram, terlebih Tengah udara panas yang keluar dari mesin dan knalpot Desmosedici GP24 AM73 itu bikin masalah sendiri dimana Marc mengaku sebenarnya kesulitan bernafas. Belum Tengah ekses-ekses lainnya yang Lumrah dipeorleh pembalap lain ketika berada di belakang Desmosedici. Marc menjelaskan secara terperinci apa yang ia lakukan agar mengikuti AM73 Bukan berujung bencana baginya.

Cek Artikel:  Hasil hasil race 1 kelas UB150 dan SS600 APPC Madras India 2017

“Kalau saya telalu dekat ke titik pengereman Demi slipstream, maka saya Bukan Dapat mengerem keras. Oleh karena itu saya hanya menggantung sedikit bejekan gas, bahkan terkadang saya lakukan di di lintasan lurus, Demi [lalu] mengerem keras dan memuat grip di ban bagian depan.

“Sasaran saya sepanjang balapan adalah menjaga suhu bagian depan tetap tinggi Demi tekanan bagian depan. Biasanya Anda mencoba yang sebaliknya, tetapi hari ini seperti ini.”

Mengenai kenapa di awal balapan dengan tujuan ngacir semenjak awal, Membikin tekanan ban Marc malah di Rendah standar Adalah 1,8 bar. Padahal kalau memang strateginya Mau ngacir maka Langkah teraman adalah mempersiapkan tekanan ban awal Demi start di Nomor pas 1,8 bar. Ducati bilang bahwa mereka terlah mengaplikasikan ‘correct pressure‘ yang mungkin Dapat diartikan sama dengan 1,8 bar. Tetapi keanehan ini tetap terjadi pada Marc.

Cek Artikel:  Kawasaki Kasih Teaser Calon KLE . . Akankah Guna Mesin Ninja 500 ?

“Kita perlu memahami alasannya,” Saya Marc tentang masalah tekanan. “Karena kemarin (Sabtu) mereka (tim) menghitung secara normal – tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, saya baru di tim. Dan mereka tetap perlu waktu Demi mengenal saya.”

“Dan terkadang ketika saya Mempunyai kecepatan dalam balapan pada hari Minggu, saya mengubah gaya berkendara, saya berkendara dengan Langkah yang berbeda, saya Bukan terlalu memaksakan bagian depan karena di situlah Anda dapat mengalami crash, dan itu satu hal yang Bukan Mau saya lakukan.”

“Di lintasan balap ini saya dapat berkendara dengan dua-tiga Langkah berbeda, dengan waktu putaran yang sama. Jadi… mungkin mengubah gaya berkendara itu, tekanannya Bukan Akurat, tetapi itu pengalaman Demi masa depan.” – @liputanindo

Mungkin Anda Menyukai