liputanindo.com – Lagi Menyoal Strategi dadakan Marc Marquez di Race MotoGp Thailand yang Mulai Lap ke 7 Tiba bersisa 3 lap terakhir sengaja mencoba slipstream di belakang Alex Marquez Buat Meningkatkan temperatur ( dan Juga tekanan) Ban depannya yang Rupanya . . secara Lazim Tak semudah itu, slip stream Lewat masalah tekanan rendah hilang begitu saja.
Yes Masalahnya Marc Mundur ke belakang adiknya yang notabenennya kencang semenjak Jumat Di Buriram, terlebih Kembali udara panas yang keluar dari mesin dan Knalpot DesmosediciGP 24 AM73 itu bikin masalah sendiri dimana Marc Mnegaku sebenarnya Kesulitan bernafas .. Belum Kembali ekses ekses lainnya yang bias adipeorleh pebalap Lain ketika berada di belakang Desmosedici . . Marc Menjelaskan secara terperinci apa Yang ia lakukan agar mengikti AM73 Tak berujung bencana baginya.
“Kalau saya telalu dekat ke titik pengereman Demi slipstream, maka saya Tak Dapat mengerem keras. Oleh karena itu saya hanya menggantung sedikit bejekan gas, bahkan terkadang saya lakukan di di lintasan lurus, Buat [lalu] mengerem keras dan memuat grip di ban bagian depan.
“Sasaran saya sepanjang balapan adalah menjaga suhu bagian depan tetap tinggi Buat tekanan bagian depan. Biasanya Anda mencoba yang sebaliknya, tetapi hari ini seperti ini.”
Mengenai kenapa di awal balapan dengan tujuan ngacir Membikin ga semenjak awal, Tekanan ban Marc Malah dibawah standar 1,8 bar . . padahal kalau memang strateginya Ingin ngacir maka Langkah teraman adalah mempersiapkan tekanan ban awal Demi start di Bilangan pas 1,8 bar . . Ducati Bilang bahwa mereka terlah mengaplikasikan ‘ Correct Pressure ‘ yang mungkin Dapat diartikel sama dengan 1,8 bar . . Tetapi Keanehan ini tetap terjadi pada marc “Kita perlu memahami alasannya,” Diriku Marc tentang masalah tekanan. “Karena kemarin ( Sabtu) mereka ( tim) menghitung secara normal – tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, saya baru di tim. Dan mereka tetap perlu mengenal saya.
“Dan terkadang ketika saya Mempunyai kecepatan dalam balapan pada hari Minggu, saya mengubah gaya berkendara, saya berkendara dengan Langkah yang berbeda, saya Tak terlalu memaksakan bagian depan karena di situlah Anda dapat mengalami crash, dan itu satu hal yang Tak Ingin saya lakukan.
“Di lintasan balap ini saya dapat berkendara dengan dua-tiga Langkah berbeda, dengan waktu putaran yang sama. Jadi… mungkin mengubah gaya berkendara itu, tekanannya Tak Pas, tetapi itu pengalaman Buat masa depan.” – @liputanindo