Liputanindo.id – Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menyarankan para orang Uzur mengatur jadwal anak bermain ponsel. Alasannya demi meminimalkan risiko anak terpapar konten terkait judi online serta konten negatif lain.
Paparan konten negatif seperti konten promosi judi online Dapat mendorong anak-anak yang belum memahami konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka Demi mencoba ikut main, meningkatkan risiko mereka terlibat dalam praktik perjudian via daring dan menjadi kecanduan.
“Kasus judi online pada anak sangat memprihatinkan. Akibat kecanduan itu saja sudah yang paling parah karena akan berpengaruh ke aspek lainnya,” kata Vera, dikutip pada Rabu (13/5/2024).
Anak yang sudah terjerat judi online, menurut dia, akan lebih Konsentrasi mencari Metode agar Dapat Maju ikut main judi dan mungkin mengambil jalan pintas Demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Oleh karena itu, Vera mengatakan, para orang Uzur sebaiknya lebih ketat dalam mengatur waktu anak menggunakan gawai serta mengupayakan anak hanya Dapat mengakses konten-konten yang sesuai dengan umur mereka.
“Hati-hati dengan judi online yang dikemas seperti games, karena anak-anak belum paham membedakan mana yang betul-betul permainan anak dan mana yang Terdapat unsur judinya,” kata dia.
Vera mengemukakan pentingnya Penyelenggaraan program edukasi pencegahan judi online yang menyasar keluarga dan orang Uzur.
Menurut dia, program edukasi pencegahan judi online bagi keluarga Dapat dijalankan di sela kegiatan posyandu, yang umumnya rutin dilaksanakan setiap bulan dan dihadiri oleh para orang Uzur.
Selain itu, Vera mengatakan, pemerintah sebaiknya menyiapkan pelayanan rehabilitasi bagi anak-anak yang sudah terlanjur terlibat judi online.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah harus memastikan situs-situs yang ketahuan menyediakan layanan dan atau mempromosikan judi online langsung diblokir supaya Enggak Dapat Kembali diakses dari Indonesia.