IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar orang tua memberikan banyak buah-buahan yang kaya akan air kepada anak-anak yang tinggal di perkotaan dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
“Buah-buahan yang direkomendasikan adalah yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, terutama pada saluran lendir pernapasan yang paling terdampak oleh polusi udara,” kata Dokter Spesialis Penyakit Tropik Anak IDAI Ari Prayitno, saat dikutip dari Antara, Kamis (27/6)
Menanggapi tingginya polusi udara di Jakarta belakangan ini, Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat IDAI menyatakan bahwa buah yang mengandung banyak air seperti semangka dan jeruk sangat baik untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
Baca juga : Ini Pengaruh Jelek Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Selain itu, buah-buahan tersebut juga membantu selaput lendir anak bekerja lebih optimal.
“Kalau bisa, buah-buahan jangan diberikan dalam bentuk suplemen, tetapi dalam bentuk makanan dan minuman yang baik,” tambahnya.
Polusi menyebabkan udara di Jakarta cukup kering, sehingga Ari juga menyarankan agar anak-anak diberikan banyak air putih agar tidak mengalami dehidrasi atau gangguan kesehatan lainnya.
Baca juga : Hadapi Polusi Udara, Anak Direkomendasikan Banyak Makan Buah
Ari menambahkan, karena polusi udara bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak, orang tua diimbau untuk lebih waspada terhadap waktu ketika polusi udara meningkat. Misalnya, saat siang hari ketika pabrik-pabrik di Jakarta dan sekitarnya beroperasi atau saat lalu lintas kendaraan bermotor padat dan menghasilkan gas beracun.
“Anak-anak harus sebanyak mungkin terpapar udara bersih. Kita tahu bahwa tingkat polusi dan kesehatan berbeda sepanjang hari, pagi hingga malam,” kata Ari.
Apabila keluarga memiliki kesempatan untuk bepergian ke tempat lain, disarankan agar anak-anak dibawa ke tempat yang banyak memiliki tanaman atau pepohonan rindang guna meminimalkan masuknya partikel-partikel berbahaya akibat polusi.
Baca juga : Upaya Pencegahan Pneumonia pada Anak
Selain itu, Ari mengatakan akan lebih baik jika anak-anak mengenakan masker saat berada di luar ruangan dan membatasi aktivitas di luar ruangan jika tidak ada keperluan mendesak.
“Terutama bagi anak-anak dengan penyakit penyerta, harus lebih berhati-hati. Apabila perlu, gunakan masker, meskipun tidak 100% menyaring polusi, tetapi dapat mengurangi tingkat polusi yang terhirup,” ujarnya.
Menurut laman IQ Air yang diperbarui pada Rabu pukul 17.00 WIB, tingkat polusi udara di Jakarta masuk dalam kategori sedang.
IQ Air mencatat indeks polusi udara Jakarta berada pada poin 73 dengan konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 21 mikrogram per meter kubik, angka ini menunjukkan 4,2 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta sempat menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk dengan angka 156 menurut IQ Air, yang masuk kategori tidak sehat. (Z-10)