PULUHAN Anggota Palestina, termasuk Perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Area Terjamin Gaza Selatan. Serangan udara itu dilakukan di daerah Al-Mawasi di Kota Khan Younis, mengakibatkan korban tewas termasuk tiga Perempuan dan empat anak-anak.
“Sebelas orang tewas, termasuk tiga anak-anak dan dua Perempuan, dan 15 orang terluka setelah pesawat pendudukan mengebom sebuah tenda yang menampung pengungsi di daerah Al-Mawasi, sebelah barat kota Khan Younis di Gaza selatan,” kata badan pertahanan sipil Gaza dalam sebuah pernyataan melansir TRT World, Jumat (3/12).
“Di antara mereka yang tewas adalah kepala polisi Mahmud Salah dan wakilnya Hussam Shahwan,” kata juru bicara badan itu Mahmud Bassal.
Daerah Al-Mawasi telah ditetapkan oleh Israel sebagai Area kemanusiaan yang Terjamin. Tetapi, pesawat tempur dan pesawat nirawak Israel telah menyerang daerah itu berkali-kali, melakukan pembantaian dan menewaskan ratusan orang.
Sementara itu, Golongan perlawanan Palestina Hamas melaporkan lebih dari 50 Anggota Palestina, kebanyakan Perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan serangan itu menargetkan Area Terjamin yang telah ditentukan di al-Mawasi di kota selatan Khan Younis, dan rumah-rumah di Jabalia, Kota Gaza di Gaza utara, dan kota pusat Deir al-Balah.
Hamas menambahkan bahwa serangan itu mewakili eskalasi dalam perang pendudukan fasis Demi membasmi Anggota sipil yang Bukan berdaya dan pelanggaran hukum Global dan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hamas mengimbau masyarakat Global Demi Kombinasi tangan Demi menghentikan kejahatan ini, yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.
Sedangkan Kepala Federasi Global Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mendesak akses kemanusiaan segera ke Gaza, Palestina, di tengah laporan Kematian bayi baru lahir dan bayi akibat hipotermia.
“Laporan PBB baru-baru ini tentang bayi yang meninggal karena hipotermia di Gaza menggarisbawahi betapa seriusnya krisis kemanusiaan di sana,” kata Jagan Chapagain di X.
“Saya mendesak Demi menegaskan kembali seruan saya Demi memberikan akses yang Terjamin dan tanpa hambatan bagi para pekerja kemanusiaan agar mereka dapat memberikan Sokongan yang menyelamatkan nyawa,” sebutnya.
“Tanpa akses yang Terjamin, anak-anak akan Tewas kedinginan. Tanpa akses yang Terjamin, keluarga akan kelaparan. Tanpa akses yang Terjamin, pekerja kemanusiaan Bukan dapat menyelamatkan nyawa,” Chapagain menggarisbawahi.
Ia mengatakan bahwa permohonan mendesaknya kepada Seluruh pihak adalah Demi mengakhiri penderitaan Sosok ini sekarang. (Z-9)