Amnesty Global Tuduh Nigeria Tahan Gadis yang Kabur dari Tahanan Bako Haram

Liputanindo.id – Amnesty International menuduh tentara Nigeria menahan gadis-gadis dan Perempuan muda yang melarikan diri dari tahanan Boko Haram secara ilegal. Penahanan itu diduga karena militer meyakini mereka mendukung Golongan pemberontak Islam.

Menurut laporan Amnesty International, sebanyak 31 orang mengaku ditahan secara Bukan Absah di barak militer selama beberapa hari hingga Nyaris empat tahun. Penahanan itu terjadi antara tahun 2015 dan pertengahan tahun 2023 dengan Argumen berhubungan dengan Boko Haram.

“Pemerintah Nigeria telah gagal menjunjung tinggi kewajiban hak asasi Sosok mereka Buat melindungi dan memberikan dukungan yang memadai kepada anak-anak Perempuan dan Perempuan muda ini,” kata Samira Daoud, direktur regional Amnesty International Buat Afrika Barat dan Tengah, dikutip Reuters, Selasa (11/6/2024).

Cek Artikel:  Putin Sambut Niat Berkualitas Trump Berdialog dengan Rusia

Boko Haram telah melancarkan pemberontakan bersenjata di Timur Laut Nigeria, yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 35.000 orang. Dengan reputasi kebrutalan, Golongan ini dituduh melakukan penyiksaan, pemerkosaan, kawin paksa dan penculikan.

Insiden yang paling terkenal adalah penculikan 300 gadis dari Chibok pada tahun 2014. Sejak itu, semakin banyak anak Perempuan yang diculik, dan banyak di antara mereka yang tinggal bertahun-tahun Berbarengan pejuang Boko Haram. Beberapa telah melarikan diri.

Tuduhan itu pun langsung dibantah oleh militer Nigeria. Juru bicara pertahanan Mayor Jenderal Edward Buba mengatakan militer menghormati hak asasi Sosok dan menjunjung hukum kemanusiaan.

“Militer Nigeria beroperasi sesuai dengan hukum Global mengenai konflik bersenjata,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.

Cek Artikel:  PM Malaysia dan Taliban Respons Yahya Sinwar Dibunuh Israel

Militer Nigeria telah melancarkan serangan balasan terhadap Golongan Islam yang juga menuai kritik atas taktik kerasnya. Berdasarkan laporan Reuters tahun Lewat, mengungkapkan bahwa militer Tenang-Tenang menjalankan program aborsi massal dalam perang melawan Boko Haram.

Mungkin Anda Menyukai