Amnesty Desak Kapolri Koreksi Diri Buntut Penarikan Tembang Band Sukatani

Amnesty Desak Kapolri Koreksi Diri Buntut Penarikan Lagu Band Sukatani
Band Sukatani(Dok. Sukatani)

AMNESTY International Indonesia menyesalkan penarikan Tembang berjudul Bayar Bayar Bayar dari duo band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani. Menurut Direktur Eksekutif Amnesty Global Indonesia Usman Hamid, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo harus mengambil tindakan koreksi tekrait kasus tersebut.

Pihaknya menduga, penarikan Tembang tersebut dilakukan Sukatani karena adanya tekanan dari pihak kepolisian dalam bentuk apapun. “Tanpa adanya tekanan, Tak mungkin Grup musik Sukatani Membikin video permohonan Ampun yang ditujukan kepada Kapolri dan jajarannya,” ujar Usman lewat keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Kamis (20/2).

Penarikan Tembang Sukatani merupakan bentuk penarikan karya sendi kedua di ruang publik setelah Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden. Sebelumnya, penarikan terji atas karya seni lukis Yos Soeprapto oleh Galeri Nasional. Usman menegaskan, karya seni merupakan bagian dari Aktualisasi diri yang Absah dan konstitusional. 

Cek Artikel:  ’Yang Tobat-Tobat Aja’ di RCTI Siap Menjadi Kolega Ngabuburit

Hak Buat berkesenian, sambungnya, adalah hak asasi Mahluk yang diakui secara universal. Karya seni sangat diperlukan Buat kemajuan kebudayaan dan kecerdasan sebuah bangsa. Menurut Usman, Kapolri harus melakukan koreksi yang serius.

“Seraya menegaskan bahwa kritik dari mana pun akan diterima sebagai pembelajaran. Kapolri sendiri pernah mengatakan bahwa siapa pun yang paling keras menjadi pengkritik Polri akan menjadi sahabat Kapolri,”  terangnya.

Oleh karenanya, Usman mendesak Kapolri Buat membuktikan ucapan tersebut. Bagi Amnesty, koreksi dari Polri dalam masalah tersebut akan diukur oleh publik dari terungkapnya siapa pejabat polisi yang menekan dan kembalinya Tembang Bayar Bayar Bayar dari platform digital.

“Kalau perlu, koreksi itu Dapat dilakukan dalam bentuk Kapolri undang Sukatani ke Mabes Polri dan bernyanyi di hadapan Kapolri sekaligus sampaikan kepada seluruh jajaran Polri agar dengarkan lirik Tembang tersebut dan lakukan koreksi Konkret dalam melayani dan melindungi masyarakat,” beber Usman.

Cek Artikel:  Pamer Persiapan Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Raffi Ahmad Langsung Dihujat: Aktif Cuci Otak

Tembang Bayar Bayar Bayar yang dibawakan band punk Sukatani sempat viral di media sosial karena mengandung lirik yang menyinggung institusi kepolisian. Mereka telah menarik Tembang itu dari Seluruh platform digital dan mengimbau agar para penggemar ikut menghapus konten yang menggunakan Tembang tersebut.

Permintaan Ampun itu disampaikan oleh dua personel Sukatani, Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Gambaran alias Twister Angel. Dalam pernyataannya, mereka menyampaikan permohonan Ampun kepada Kapolri dan seluruh institusi kepolisian atas lirik Tembang yang menimbulkan kontroversi.

“Kami meminta Ampun yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lirik Tembang yang kami nyanyikan hingga menjadi viral. Tembang ini sebenarnya ditujukan Buat oknum kepolisian yang melanggar peraturan, tetapi kami menyadari bahwa liriknya Dapat disalahartikan,” ucap Alectroguy dalam video yang diunggah di Instagram @sukatani.band pada Kamis (20/2).

Cek Artikel:  Gol Semata Wayang Neymar Membikin PSG Raih Kemenangan Tipis atas Stade Brest

Tembang Bayar Bayar Bayar terdapat pada album Gelap Gempita Sukatani, yang dirilis pada 24 Juli 2023. 

Selain Bayar Bayar Bayar, album Gelap Gempita juga memuat Tembang Sukatani, Semakin Sepuh Semakin Punk, Tanam Kemandirian, Alas Wirasaba, Realitas Konsumerisme, Jangan Bicara Solidaritas, dan Gelap Gempita.

Respons Polri

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan Polri Tak antikritik. Dia memastikan Korps Bhayangkara berkomitmen menerima masukan demi menjadikan Polri sebagai organisasi modern.

Polri tak mengambil pusing Tembang Bayar Bayar Bayar band Sukatani. Terlebih, komitmen antikritik Lalu disampaikan Kapolri kepada seluruh jajaran.

“Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut (Polri tak antikritik) kepada seluruh jajaran,” kata Trunoyudo. P-4)

 

Mungkin Anda Menyukai