Amien Rais, PAN, dan Partai Ummat

SEBAGAI tokoh reformasi, Amien Rais dinilai gagal dalam hal kepartaian. Selepas dari Partai Terjaminat Nasional (PAN), Amien membentuk partai baru bernama Partai Ummat. Sebelumnya, Amien tersingkir dari Kongres V Partai Terjaminat Nasional di Kendari pada Februari 2020.

Perpecahan PAN tidak bisa lagi dikendalikan, antara kubu Amien Rais dan Zulkifli Hasan sebagai petahana. Padahal, hubungan mereka tidak hanya sebagai rekan berpolitik, tetapi juga besan. Jenisnya, politik tidak berlaku besanan.

PAN adalah partai yang dibidani oleh Amien Rais pascareformasi 1999. Dulunya, masyarakat berharap partai itu menjadi garda terdepan dalam mengusung semangat reformasi. Sayangnya, dalam 5 kali pemilu, PAN tertatih dalam kontestasi pemilu di Indonesia. Perolehan suara PAN tidak begitu signifikan, masih jauh di bawah partai nasionalis dan partai Islam lainnya.

Cek Artikel:  Kelurahan di Bekasi Sediakan Wifi Gratis untuk Anak-anak Belajar

Amien Rais gagal mengantarkan PAN untuk menjadi partai besar dan disegani. Apakah Amien sanggup membawa Partai Ummat menjadi partai papan atas?

Sayangnya tidak. Amien dinilai berat untuk membesarkan Partai Ummat, setidaknya untuk mengalahkan PAN yang dibidaninya. Bahkan Amien dinilai sebagai sosok gagal dalam kancah perpartaian. Amien Rais seperti orangtua yang tidak mampu membesarkan anaknya, yaitu partai. Karena tidak sesuai harapan, lalu membuat anak lagi.

 

NB:
Terkait informasi di dalam video di atas bahwa jumlah partai Islam atau yang berbasis Islam yang ikut kontestasi Pemilu 1999 sebanyak 40, dan yang lolos ke Senayan sebanyak 20. Yang BENAR adalah bahwa jumlah partai Islam atau yang berbasis Islam yang ikut kontestasi Pemilu 1999 sebanyak 19 partai, dan yang lolos ke Senayan sebanyak 9 partai. Demikian perbaikan dilakukan. Salam redaksi. Terima kasih.

Cek Artikel:  Surya Paloh di Mata Jusuf Kalla

Mungkin Anda Menyukai