Amerika Perkumpulan Tangguhkan Pengiriman 900 Kg Bom ke Israel

Liputanindo.id – Amerika Perkumpulan memutuskan Buat menangguhkan pengiriman bom seberat 900 kg ke militer Israel. Penangguhan itu lantaran Washington khawatir bom Sokongan tersebut akan digunakan Buat menyerang Daerah padat penduduk.

Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengonfirmasi bahwa Amerika Perkumpulan akan menangguhkan pengiriman bom seberat 900 kg ke Israel. Blinken menekankan bom itu dikhawatirkan akan dipakai Israel Buat menyerang daerah padat penduduk seperti Rafah.

“Kami, seperti yang Anda ketahui, Lanjut meninjau satu pengiriman yang telah dibicarakan oleh Presiden Biden sehubungan dengan bom seberat 2.000 pon (900 kg) karena kekhawatiran kami tentang penggunaannya di daerah padat penduduk seperti Rafah,” kata Blinken, dikutip The Washington Post, Rabu (19/6/2024).

Cek Artikel:  Penyebab Kebakaran Pabrik Baterai Korea Selatan Terungkap, Polisi: Perusahaan Kejar Sasaran

Meski memutuskan Buat menangguhkan kiriman bom 900 kg, Blinken meyakini pasokan Sokongan lainnya ke Israel berjalan seperti Normal. Washington diketahu rutin memberikan Sokongan militer sebesar 3,8 miliar USD (Rp62 triliun) ke Israel setiap tahunnya.

Biden bahkan memberikan sekutu AS itu Sokongan tambahan sebesar 17 miliar USD (Rp277 triliun) di tengah perang Israel di Gaza. Selain itu, Biden juga mengizinkan penjualan senjata lebih lanjut ke Israel, termasuk paket senilai 1 miliar USD (Rp16 triliun) bulan Lewat.

“Itu Lagi dalam peninjauan. Tapi segala sesuatunya bergerak seperti biasanya,” tegas Blinken.

Gedung Putih juga membantah klaim Netanyahu bahwa AS telah menahan senjata ke Israel selama berbulan-bulan, dan menekankan bahwa AS hanya menghentikan satu pengiriman bom.

Cek Artikel:  Viral, Rumah di Florida Selamat dari Badai Milton Berkat Diikat Tali Kontainer

“Kami Pas-Pas Bukan Mengerti apa yang dia bicarakan. Eksis satu pengiriman amunisi yang dihentikan. Kami Lanjut melakukan Obrolan konstruktif dengan Israel Buat pelepasan kiriman tersebut. Bukan Eksis Jarak, Bukan Eksis Jarak,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Pemerintahan Biden telah menghadapi tekanan Buat menghentikan Sokongan militernya ke Israel karena meningkatnya laporan pelanggaran yang dilakukan Israel di Gaza, termasuk tuduhan menargetkan infrastruktur sipil, menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, dan menyiksa tahanan.

Mungkin Anda Menyukai