Amerika Perkumpulan Larang Orangtua Gunakan Baby Walker

Amerika Serikat Larang Orangtua Gunakan Baby Walker
Consumer Reports kini bergabung dengan American Academy of Pediatrics (AAP) menyerukan pelarangan penggunaan baby walker di Amerika Perkumpulan.(Ilustrasi)

KANADA telah melarang penggunaan baby walker sejak April 2004. Kini, Consumer Reports bergabung dengan American Academy of Pediatrics (AAP) menyerukan hal yang sama di Amerika Perkumpulan.

Dalam investigasi tersebut, Consumer Reports mengungkapkan berbagai statistik yang menunjukkan baby walker menyebabkan ribuan cedera pada bayi setiap tahunnya, bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Peraturan federal saat ini mengharuskan baby walker baru untuk lulus uji keselamatan yang dirancang guna mencegah insiden seperti jatuh dari tangga, terjungkal, atau kaki bayi terjepit. Tetapi, menurut William Wallace, direktur kebijakan keselamatan Consumer Reports, standar ini masih belum cukup. 

“Bayi tetap sering mengalami cedera akibat jatuh saat menggunakan baby walker,” katanya.

Bahaya Baby Walker Menurut Data

Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC) memperkirakan sekitar 3.000 cedera per tahun pada anak di bawah usia 15 bulan yang diakibatkan penggunaan baby walker pada periode 2004-2008. Cedera tersebut menyebabkan bayi harus mendapatkan perawatan di unit gawat darurat. 

Beberapa jenis cedera yang umum terjadi meliputi jatuh, memar, cedera organ dalam, serta luka di kepala dan wajah. Selain itu, delapan kasus kematian juga dilaporkan pada periode yang sama.

Cek Artikel:  Pansus Haji Minta Pemerintah Prabowo Tak Asal Pilih Menag

Asikan untuk melarang baby walker ini sejalan dengan rekomendasi dari Consumer Reports dan AAP. Sebuah studi yang diterbitkan AAP tahun 2018 juga menunjukkan penggunaan baby walker meningkatkan risiko cedera dan dapat menghambat perkembangan kemampuan motorik bayi. 

“Biarpun penggunaan baby walker mungkin merupakan tren atau bagian dari budaya, kami sebagai dokter anak berdasarkan rekomendasi AAP yang kuat tidak menyarankan penggunaannya,” kata Dr. Janet Lazieh, seorang dokter anak di Holy Name Medical Center, New Jersey.

AAP juga mengingatkan baby walker dapat mempermudah bayi menjangkau benda-benda berbahaya di tempat tinggi, yang meningkatkan risiko keracunan, tenggelam, atau terbakar.

CPSC sebenarnya telah menetapkan standar keselamatan wajib pada 2010 untuk mencegah terjungkal, jatuh dari tangga, dan kaki terjepit. Standar ini diperbarui  tahun 2022 guna meningkatkan perlindungan terhadap risiko jatuh dari tangga.

Consumer Reports tetap menyatakan peraturan ini belum cukup. Menurut laporan Produk Perlengkapan Bayi CPSC tahun 2024, terdapat rata-rata 2.467 cedera tahunan yang melibatkan anak di bawah 5 tahun akibat baby walker, jumper, atau alat bantu olahraga, yang memerlukan perawatan di UGD antara tahun 2021-2023. 

Cek Artikel:  UI Gandeng Kader Jumantik Perkuat Deteksi Awal DBD Berbasis Komunitas

Wallace mengatakan risiko yang ditimbulkan baby walker tidak sebanding dengan manfaatnya. “Yang terpenting, kami menyerukan pelarangan karena baby walker tidak hanya berbahaya, tetapi juga tidak diperlukan,” tegasnya. 

Ia menambahkan bukti medis tidak menunjukkan baby walker membantu bayi belajar berjalan. Sebaliknya, bisa menghambat perkembangan mereka.

Asa Akan Embargo Baby Walker

Dr Lazieh berharap agar larangan baby walker di Amerika Perkumpulan bisa segera diadopsi, seperti yang telah dilakukan Kanada. Wallace menjelaskan larangan ini akan membuat ilegal bagi siapa pun untuk menjual, menawarkan, memproduksi, mendistribusikan, atau mengimpor baby walker di Amerika Perkumpulan.

Sejak AAP mulai menyerukan larangan ini pada 2018, banyak dokter anak yang menyarankan orangtua agar tidak menggunakan baby walker. 

“Baby walker berbahaya,” kata Dr. Gina Posner, seorang dokter anak di MemorialCare Medical Group, California. “Banyak bayi yang terjungkal saat menggunakannya. Mereka juga bisa mencapai tempat-tempat berbahaya dengan lebih cepat daripada yang orang tua perkirakan.”

Cek Artikel:  FSGI Sebut Korban Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Mencapai 144 Peserta Didik

Menurut Wallace, investigasi Consumer Reports bertujuan untuk memahami mengapa baby walker dilarang di Kanada tetapi tidak di Amerika Perkumpulan. Wallace mengatakan bahwa regulasi di AS lebih kompleks, membuat CPSC kesulitan untuk memberlakukan larangan produk tanpa campur tangan dari Kongres.

Alternatif Kondusif untuk Baby Walker

Meskipun baby walker masih tersedia di pasaran, dokter anak sangat menyarankan agar tidak membelinya. Dr. Daniel Ganjian, dokter anak di Providence Saint John’s Health Center, California, merekomendasikan beberapa alternatif yang lebih aman, antara lain:

  • Pusat aktivitas stasioner tanpa roda
  • Halaman bermain atau tempat bermain
  • Tummy time (waktu tengkurap, yang membantu memperkuat otot-otot bayi untuk merangkak dan berjalan)
  • Bermain di lantai

Wallace menambahkan bahwa pengawasan orang tua adalah langkah keamanan terbaik, apapun metode yang digunakan. “Selalu awasi anak Anda, dan pastikan ada perlindungan ekstra seperti pemasangan pintu bayi yang tepat untuk menjaga mereka dari situasi yang berisiko,” sarannya. (Parents/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai