Amerika Perkumpulan Keluar dari WHO, Apa Dampaknya bagi Indonesia

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Ilustrasi(Antara)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keluarnya Amerika Perkumpulan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berdampak signifikan pada pendanaan bagi WHO. Tetapi, Indonesia Kagak akan banyak terimbas karena Indonesia Kagak banyak menerima pendanaan dari organisasi tersebut.

“Kita enggak terlalu banyak dapat pendanaan dari WHO,” kata Budi ketika ditemui di Jakarta, Rabu (22/1).

Keputusan AS Kepada keluar dari WHO disampaikan langsung oleh Presiden Donald Trump. Selain menarik diri dari WHO, satu kebijakan lainnya yang memicu polemik adalah keluar dari Perjanjian Iklim Paris.

Adapun WHO sudah mengeluarkan pernyataan Formal terkait hal itu, pada Selasa (21/1). Mereka menyatakan penyesalannya atas keputusan AS keluar WHO.

Cek Artikel:  Perusahaan Jepang Selidiki Penyebab Walkie-Talkie Hizbullah Meledak

“WHO memainkan peran Krusial dalam melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, termasuk rakyat Amerika Perkumpulan, dengan menangani akar penyebab penyakit, membangun sistem kesehatan yang lebih kuat, serta mendeteksi, mencegah, dan merespons keadaan darurat kesehatan, termasuk wabah penyakit, yang sering kali muncul di tempat berbahaya dan Kagak dapat dijangkau pihak lain,” ujar juru bicara Tarik Jasarevic dalam sebuah pengarahan PBB di Jenewa.

Jasarevic mengingatkan bahwa AS adalah Personil pendiri WHO pada tahun 1948. Selama lebih dari tujuh Dasa warsa, WHO dan AS telah menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi dunia dari ancaman kesehatan.

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Dakwa Enam Petinggi Hamas Atas Serangan 7 Oktober, Ini Daftarnya

“Berbarengan-sama, kita telah mengakhiri cacar, dan Berbarengan-sama kita Nyaris memberantas polio,” tuturnya.

Menurut Jasarevic, AS menyumbang 18 persen anggaran WHO di 2023 dan merupakan donor tunggal terbesar.

“Kita harus Menonton bagaimana situasi ini akan berkembang dan apa konsekuensinya,” dia menambahkan.

Pihaknya pun berharap AS akan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, dan menantikan dialog yang konstruktif guna mempertahankan kemitraan antara AS dan WHO demi kepentingan kesehatan dan kesejahteraan jutaan masyarakat Dunia. (Ant/Z-11)

 

Mungkin Anda Menyukai