Amalan Rabu Wekasan untuk Menolak Malapetaka

Amalan Rabu Wekasan untuk Menolak Malapetaka
Ilustrasi.(Freepik)

REBO Wekasan atau Rabu Wekasan banyak diperingati umat Islam, khususnya Indonesia. Rebo Wekasan ialah Rebo Pungkasan atau Rabu terakkhir di bulan Shafar atau Safar.

Bilamankah Rabu Wekasan tahun ini? Menurut kalender hijriah, Rebo Wekasan akan jatuh pada 4 September 2024. Karenanya, malam Rebo Wekasan jatuh pada Selasa 3 September 2024.

Sesuai dengan namanya, Rebo Wekasan merupakan tradisi yang diperingati tiap hari Rabu terakhir di bulan Safar, sebelum memasuki bulan Rabiul Awal.

Baca juga : Pengertian Rabu Wekasan dan Empat Amalan yang Dapat Dilakukan

1. Tujuan.

Rebo Wekasan diperingati dengan tujuan agar Allah SWT menjauhkan dari segala penyakit dan malapetaka yang dipercaya diturunkan pada Rabu terakhir bulan Safar. Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Rebo Wekasan berupa tahlilan atau zikir berjemaah, salat sunah untuk tolak bala, dan doa bersama.

Pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (wafat 970 H), Syaikh al Kamil Fariduddin Sakarkanji berkata, “Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala’ dan semuanya diturunkan pada Rabu akhir dari bulan Safar. Karenanya, hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun.”

Cek Artikel:  IDAI Garis Dasari Krusialnya Deteksi Awal Keterlambatan Bicara pada Anak

Oleh karena itu, ada anjuran untuk mendirikan salat sunah mutlak 4 rakaat pada Rebo Wekasan. Eksis tiga waktu bagi kita mengerjakan salat sunah mutlak itu.

Baca juga : Keistimewaan dan Bahaya di Balik Hari Rabu

Salat sunah mutlak bisa dilaksanakan pada Rabu Wekasan pagi sekitar pukul 07.00-11.00. Dapat juga dilakukan salat sunah pada dua pertiga malam Rabu Wekasan sekitar pukul 01.30 sampai imsak (10 menit sebelum subuh) atau sebelum subuh yang dilaksanakan setelah salat istikharah. Waktu ketiga ialah setelah salat maghrib/isya saat malam Rebo Wekasan.

Sebelum melaksanakan salat tolak bala’ perlu membaca istighfar terlebih dahulu. Berikut niat salat sunah mutlak. 

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan lidaf’il bala’ rak’ataini lillaahi ta’ala.

Baca juga : Bilaman Rabu Wekasan 2024? Ini Lepas, Arti dan Tradisinya

Cek Artikel:  Akademisi UNJ Krusial Libatkan Sejarawan Dalam Penyematan Nama Ibukota Negara

Saya berniat salat menghilangkan bala dua rakaat sunah karena Allah SWT.

Atau bisa juga membaca, “Ushalli sunatan mutlaqah lillaahi ta’ala.” Artinya, aku salat sunah mutlaqah karena Allah SWT.

Loyalp selesai membaca Surat Al-Fatihah, membaca Surat Al-Kautsar 27 atau 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq 1 kali, An-Nas 1 kali.

Baca juga : Empat Bacaan Doa Iftitah paling Ringkas Mudah Dihafal

Berikut bacaan doa tolak bala Rebo Wekasan yang dibaca setiap setelah selesai salat fardu dari setelah salat maghrib Selasa malam Rabu Wekasan sampai setelah selesai salat Ashar pada Rabu Wekasan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (٣x)

Cek Artikel:  BPJS Kesehatan Luncurkan Kitab Saku Terapi Hemofilia

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatan-Nya, yang Maha Kuat kepastian-Nya. Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemuliaan-Mu seluruh makhluk-Mu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh makhluk-Mu. Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan, dan kemuliaan.

Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayang-Mu. Wahai Allah yang Maha memberi rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan yang terjadi di dalamnya. Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, wahai Allah yang Maha menolak bala’ (cobaan/bencana/ujian). (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai