Allied Telesis Indonesia Raih Sertifikasi TKDN

Liputanindo.id JAKARTA –  Allied Telesis, pemimpin Dunia dalam solusi konektivitas dan jaringan pintar mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kepada 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia.

Direktur IET, Kementerian Perindustrian RI Priyadi Arie Nugroho mengatakan pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program Kepada mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri, dengan tujuan meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Baca Juga:
Pj Heru Harap JITEX 2024 Bisa Dorong Kualitas Produk Lokal Bisa Bertanding di Pasar Dunia

Salah satu inisiatif Krusial dalam hal ini adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Dalam melaksanakan program tersebut, kami telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN,” ujar Priyadi dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Priyadi mengatakan langkah yang dilakukan oleh Allied Telesis Indonesia ini membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan Ciptaan teknologi melalui proses riset dan pengembangan.

Cek Artikel:  UMKM harus Didorong untuk Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas

Hal ini akan sangat Bermanfaat Kepada lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami Percaya bahwa kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis,” kata Priyadi.

Country Lead  PT Allied Telesis Indonesia Beng Santosa mengaku  senang dan bangga dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN, yang mana hal ini merupakan suatu bentuk komitmen Telesis Kepada memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi.

 “Sertifikasi ini pun akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia,” kata Beng Santosa.

Solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang Tak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya Kepada memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah Begitu ini.

Cek Artikel:  Pemerintah Beri Bonus Pajak Barang Mewah Mobil Listrik

Hal ini yang menjadikan Allied Telesis menerima berbagai pengakuan dari industri atas penawaran solusi yang diberikan, termasuk penghargaan Kepada otomatisasi jaringan dan keamanan.

Selain itu, Allied Telesis dapat memastikan pasokan lokal produk-produknya di Indonesia karena Mempunyai manufaktur kontrak dengan PT Sat Nusapersada Tbk, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Batam, yang selama ini telah mengembangkan produk-produk jaringan perusahaan di Indonesia.

“Kolaborasi kami dengan Allied Telesis Indonesia berdasarkan pada Konsentrasi kami terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bisnis masyarakat Indonesia. Dengan adanya sertifikasi TKDN, kami berharap perusahaan kami akan Lanjut memperkuat infrastruktur konektivitas dan meningkatkan Ciptaan yang Lanjut membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” ujar Bidin Yusuf, Direktur PT Sat Nusapersada Tbk.

Dengan adanya pabrik di Batam, Indonesia telah menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara Kepada mengamankan pasokan switch lokal dan Dunia yang menggunakan kandungan lokal.

Cek Artikel:  Mengenal Perdagangan Bebas ASEAN Strategi, 4 Manfaat, dan Tantangannya

“Hal ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia Kepada mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa,” lanjut Benjamin Teh, Regional Director (ASEAN South) – Allied Telesis APAC Pte Ltd.

Allied Telesis telah menyediakan sumber daya yang Cakap Kepada membantu perusahaan-perusahaan berskala besar, menengah, dan kecil dalam menghadapi tantangan-tantangan kompetitif di pasar yang Lanjut berubah dengan memberdayakan bisnis, dan menghilangkan hambatan teknologi.

Pada akhirnya, para pelaku bisnis akan Mempunyai kesempatan Kepada memperluas cakupan operasional mereka dengan infrastruktur jaringan yang berfungsi secara mulus tanpa gangguan dan dapat Bertanding di pasar Dunia. (HAP)

 

Baca Juga:
Belanja TKDN Rp23,7 Triliun, SIG Diganjar Kemenperin Penghargaan

 

Mungkin Anda Menyukai