Aliansi Inggris terapkan sejumlah aturan baru Demi musim 2025/26
Sepakbola
Editor: Calista Aziza
Jumat, 15 Agustus 2025 – 06:55 WIB
Liputanindo.id – Aliansi Inggris Formal menerapkan sejumlah aturan baru mulai musim 2025/26, mengacu pada pembaruan Laws of the Game dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Dunia (IFAB) serta prinsip sepak bola yang dirancang Demi meningkatkan sportivitas, tempo permainan, dan perlindungan terhadap ofisial pertandingan.
Berdasarkan laman Formal Aliansi Inggris, perubahan terbesar adalah Restriksi perilaku protes pemain kepada wasit.
Mulai musim ini, pemain yang memprotes hanya diberi waktu maksimal enam detik Demi menyampaikan keberatan. Lebih dari itu, tindakan tersebut akan dianggap pelanggaran dan Dapat berujung kartu kuning.
“Tujuannya adalah memastikan interaksi dengan wasit berlangsung Segera, sopan, dan Kagak mengganggu jalannya pertandingan,” tulis Aliansi Inggris di situs resminya yang dikutip pada Kamis (14/8).
Selain itu, hanya kapten tim yang diizinkan berbicara langsung kepada wasit terkait keputusan di lapangan, kecuali dalam insiden tertentu seperti masalah keselamatan pemain. Hal ini Demi mencegah situasi di mana banyak pemain mengerumuni wasit.
Berikut perubahan aturan dan prinsip yang diumumkan di laman Formal Aliansi Inggris:
1. Hanya kapten yang boleh protes – Interaksi dengan wasit hanya melalui kapten tim atau pemain pengganti kapten bila kapten adalah kiper.
2. Batas waktu 8 detik kiper – Kiper yang memegang bola lebih dari delapan detik akan memberi Rival tendangan sudut; pelanggaran berulang berujung peringatan hingga kartu kuning.
3. Mulai ulang dropped ball – Bila dihentikan di area penalti, bola dijatuhkan Demi kiper; di luar area, dijatuhkan Demi tim yang berhak menguasai bola.
4. Sentuhan ganda penalti – Sentuhan ganda terjadi secara Kagak sengaja, penalti diulang; bila sentuhan ganda disengaja, Rival mendapat tendangan bebas Kagak langsung.
5. Gangguan tak sengaja – Gangguan dari pemain cadangan atau staf yang Kagak memengaruhi jalannya bola hanya berujung tendangan bebas Kagak langsung. Gangguan sengaja dikenai kartu merah.
6. Posisi asisten wasit penalti – Asisten wasit tetap di garis samping, VAR memantau pergerakan kiper.
7. Ambang batas tinggi pelanggaran – Kagak Sekalian kontak dianggap pelanggaran, termasuk handball, demi menjaga intensitas permainan.
8. VAR minim intervensi – Keputusan lapangan diutamakan kecuali Eksis kesalahan Terang; waktu tunggu VAR turun jadi rata-rata 39 detik.
9. Teknologi Offside Semi-Mekanis (SAOT) – Teknologi SAOT digunakan penuh musim ini, mempercepat pengecekan offside.
10. Transparansi VAR di stadion – Keputusan VAR diumumkan via pengeras Bunyi, gol dianulir ditampilkan dengan bukti visual.
11. Pengurangan wasting time – Wasit lebih tegas menindak taktik membuang waktu.
12. Pusat perhatian pada pelanggaran Spesifik – Termasuk menahan Rival (holding), aksi menipu wasit (diving, berpura-pura cedera dan lain-lain) serta Mekanisme cedera kepala dengan pemeriksaan minimal 30 detik di luar lapangan.
Aliansi Inggris menegaskan komitmen menjaga Watak permainan khas Inggris melalui disiplin pemain, kecepatan pertandingan, dan intervensi VAR yang efisien.
Aturan-aturan tersebut akan mulai berlaku sejak pekan pertama musim 2025/26 pada Agustus dengan pengawasan ketat dari wasit dan ofisial keempat.
Sumber : Antara

