Alcaraz Buru Hattrick Wimbledon, Sinner dan Djokovic Siap Menggulingkan

Alcaraz Buru Hattrick Wimbledon, Sinner dan Djokovic Siap Menggulingkan
Carlos Alcaraz(Instagram/@carlitoalcarazz)

CARLOS Alcaraz kembali membidik gelar Pemenang Wimbledon Demi kali ketiga berturut-turut. Petenis muda Spanyol itu berambisi memperkuat statusnya sebagai raja baru tenis putra, sekaligus menyamai catatan elite para legenda yang pernah berjaya di All England Club.

Tetapi, jalan Alcaraz dipastikan Tak mudah. Jannik Sinner datang ke London dengan semangat revans usai takluk dramatis di final Prancis Terbuka awal bulan ini. Sementara itu, Novak Djokovic, sang pengoleksi tujuh gelar Wimbledon, tak kehilangan asa Demi kembali berjaya di usia 38 tahun.

Djokovic diprediksi bakal menjadikan turnamen kali ini sebagai Kesempatan terbaiknya meraih gelar Grand Slam ke-25, melampaui rekor Margaret Court. Kekalahan dari Alcaraz dalam dua final Wimbledon terakhir menjadi motivasi tambahan bagi petenis Serbia itu.

Cek Artikel:  DejanGloria Gagal Lolos dari Fase Grup World Tour Finals

Cita-cita tuan rumah kini bertumpu kepada Jack Draper, yang mengemban ekspektasi besar publik Inggris pasca mundurnya Andy Murray dari turnamen ini. Sejumlah nama lain seperti Alexander Zverev dan Taylor Fritz juga masuk dalam daftar penantang serius, berharap Dapat mengakhiri Kendali Alcaraz dan Sinner dalam delapan Grand Slam terakhir.

Alcaraz, yang baru saja mempertahankan gelar di Prancis Terbuka dalam final terpanjang era Open, punya kans besar masuk jajaran elite Serempak Bjorn Borg, Pete Sampras, Roger Federer, dan Djokovic sebagai petenis yang Bisa menjuarai Wimbledon tiga kali beruntun sejak era profesional.

Cek Artikel:  Ribuan Suporter Antre Masuki Stadion Gelora Bung Karno

Adaptasi Rumput

Peralihan dari musim lapangan tanah liat menuju rumput memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain. Tetapi Alcaraz kembali menunjukkan kepiawaiannya dengan menjuarai turnamen Queen’s Club, memperpanjang rekor kemenangannya di atas rumput menjadi 29 kemenangan dari 32 laga.

“Ini kombinasi antara kesenangan dan penderitaan,” ujar Alcaraz dikutip dari Channel News Asia. 

“Kami jarang bermain di permukaan ini sepanjang tahun, jadi setiap pertandingan adalah kesempatan belajar. Setiap Musuh punya gaya yang berbeda di atas rumput.”

Di sisi lain, Sinner Tetap berjuang menemukan performa terbaik di rumput. Meski lebih berpengalaman di lapangan keras dengan gelar di AS Terbuka dan Australia Terbuka, Sinner kerap kesulitan di Wimbledon. Tahun Lewat, petenis Italia itu hanya Bisa mencapai semifinal, dan baru-baru ini gagal di babak awal turnamen Halle.

Cek Artikel:  Dorong Semangat Generasi Muda Lewat Sepak Bola, BRI Dukung Garuda Futsal League Series 3

“Saya butuh waktu Demi memulihkan fisik dan mental,” ujar Sinner yang sempat menjalani Pelarangan bertanding tiga bulan awal musim ini akibat pelanggaran doping.

Djokovic Pantang Menyerah

Meski tanpa mengikuti turnamen pemanasan, Djokovic tetap menjadi ancaman. Perjalanannya hingga semifinal di Roland Garros cukup menjadi modal kepercayaan diri Demi kembali Bertanding di London.

“Kesempatan terbaik saya menambah gelar Grand Slam mungkin di Wimbledon atau lapangan keras Segera seperti Australia,” kata Djokovic. (H-4)

Mungkin Anda Menyukai