Alat Kontrasepsi untuk Pria, Apa Saja Jenisnya

Alat Kontrasepsi untuk Pria, Apa Saja Jenisnya?
Ilustrasi–Salah satu alat kontrasepsi untuk pria, kondom.(Freepik)

KETERSEDIAAN pilihan kontrasepsi telah menjadi aset yang luar biasa bagi masyarakat dalam pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Kemajuan terkini dalam kontrasepsi telah memungkinkan tersedianya lebih banyak pilihan alat kontrasepsi bagi pria. 

Demi mengetahui alat kontrasepsi yang baik untuk digunakan, simak penjelasannya.

Dikutip dari Verywell health dan Halodoc, terdapat lima pilihan alat kontrasepsi yang tersedia bagi pria dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga : UIN Pertanyakan Aturan Pemberian Kontrasepsi ke Remaja di PP Kesehatan

Kondom telah menjadi bentuk kontrasepsi yang populer bagi pria karena kemanjurannya terhadap konsepsi dan infeksi menular seksual (IMS). 

Kondom lebih efektif daripada penghentian penggunaan kondom dan dapat digunakan bersamaan dengan bentuk kontrasepsi lain (misalnya, dengan pasangan wanita yang mengonsumsi pil KB). 

Cek Artikel:  Mengenal 7 Nama Hari dalam Bahasa Inggris dan Tips Praktis untuk Menghafalnya

Bila digunakan dengan benar, kondom bisa sangat efektif untuk mencegah kehamilan; namun, ada banyak kemungkinan kesalahan manusia yang dapat membuatnya kurang efektif. Misalnya, jika kondom tidak dipasang dengan benar, atau ada lubang atau sobekan kecil, sebagian air mani dapat masuk ke sel telur, sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan. 

Baca juga : Ini Tips Bagi Pria untuk Menjaga Kesehatan Kulit Begitu Cuaca Panas

Kalau menggunakan kondom sebagai metode kontrasepsi, penting untuk memastikan bahwa kondom tidak kedaluwarsa, telah disimpan dengan benar, dan dipakai dengan benar. 

2. Vasektomi

Bagi pria yang ingin menghilangkan kemungkinan menghamili pasangannya secara permanen, vasektomi adalah satu-satunya pilihan. Mekanisme bedah ini juga dikenal sebagai sterilisasi pria.

Cek Artikel:  Kemendikbud-Ristek akan Terbitkan Permendikbud Perluasan Pencegahan Bullying di PPDS

Vasektomi bekerja dengan cara menghentikan secara permanen pasokan sperma ke air mani. Air mani adalah cairan putih yang keluar dari penis saat Anda ejakulasi. 

Baca juga : Kesehatan Fisik Pengaruhi Kemampuan Seksual Pria

Sperma adalah salah satu komponen air mani yang mengandung sel reproduksi pria. Tanpa sperma, sel telur tidak dapat dibuahi.

Vasektomi dilakukan dengan cara menutup saluran vas deferens di testis. Vas deferens, yang juga dikenal sebagai saluran sperma, membawa sperma ke kepala penis untuk ejakulasi.

3. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang mencegah kehamilan dengan membunuh sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Satu-satunya spermisida yang tersedia di AS adalah nonoxynol-9 (N-9). Anda bisa mendapatkannya dalam bentuk busa, jeli, tablet, krim, supositoria, atau lapisan yang dapat larut. 

Cek Artikel:  DPR Ingatkan Klopisasi Data Sekolah untuk Program Makan Siang Bergizi Gratis

Baca juga : Hari Kontrasepsi Sedunia, Kodim 0723 Klaten Gelar Layanan KB Kesehatan Gratis

Anda dapat menggunakan spermisida sendiri atau menggabungkannya dengan metode lain. 

Langkah terbaik adalah menggunakan bahan kimia tersebut dengan beberapa alat yang dirancang untuk menghalangi sperma membuahi sel telur, seperti tutup dan pelindung serviks dan juga kondom.

4. Suntik Testosteron

Testosteron memiliki peran penting untuk memproduksi jumlah sperma. Suntik testosteron bertujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan jumlah sperma. 

Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah pria yang melakukan suntik testosteron tidak akan membuahi pasangannya. Tetapi, efek sampingnya adalah muncul jerawat dan perubahan seksual, mengingat testosteron juga berperan dalam mengatur tingkat libido pria. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai