Aktifkan Posko Bencana, Lamongan Siap Hadapi Banjir Luapan Bengawan Solo

Aktifkan Posko Bencana, Lamongan Siap Hadapi Banjir Luapan Bengawan Solo
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memeriksa kesiapan personel dan peralatan Kepada mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem dan luapan Sungai Bengawan Solo.(MI/M Yakub)


POS Komando (Posko) bencana alam di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah diaktifkan. Pemerintah Kabupaten Lamongan juga menyiapkan personel beserta sarana dan prasarana dalam menghadapi ancaman bencana hidrometerologi pada akhir tahun.

Pengaktifan Posko bencana itu dilakukan menyusul kenaikan signifikan permukaan Sungai Bengawan Solo dalam beberapa hari terakhir hingga pada status siaga banjir akibat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

Pengaktifan Posko bencana hidrometeorologi ini dilakukan Bupati Yuhronur Efendi kepada seluruh camat di Kabupaten Lamongan. “Iya Pak Bupati telah menginstruksikan agar para camat mengaktifkan Posko bencana di Daerah mading-masing,”  kata Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, Minggu (15/12) petang.

Cek Artikel:  Ibu Pegi Setiawan Harap Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan Anaknya

Hingga hari ini, lanjut Sugeng, permukaan Sungai Bengawan Solo Lagi mengalami fluktuasi. Permukaan air sungai tersebut juga Lagi sangat deras dan tinggi.

Menurut dia, instruksi itu disampaikan Bupati Yuhronur Efendi melalui surat edaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan. Selain mengaktifkan Posko, lanjut dia, para camat juga diperintahkan agar berkoordinasi dengan Lembaga Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Kepada menyiapkan langkah -langkah mitigasi bencana. “Termasuk, melaksanakan langkah- langkah kedaruratan Begitu terjadi bencana dan segera melaporkannya,” tambah Sugeng.

Di Kabupaten Lamongan terdapat enam kecamatan yang rawan bencana hidrometeorologi. Kawasan rawan bencana itu berada di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo. Keenam kecamatan itu adalah Karangbinangun, Glagah, Deket, Turi, Karanggeneng, dan Laren.

Cek Artikel:  10 Anak Jurnalis Berprestasi Terima Beasiswa MPM, Total Nilai Rp50 Juta

“Pemkab Lamongan Tak hanya mengaktifkan posko hidrometeorologi dan posko penanggulangan bencana di Daerah rawan, melainkan di seluruh 27 kecamatan. Tentu di sana juga dilengkapi dengan personil,” terang Bupati Yuhronur Efendi pada pekan sebelumnya.

Tak hanya itu, kesiapan juga dipastikan pada sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana hidrometerologi pada akhir 2024. Sarana dan prasarana itu meliputi kendaraan angkut, kendaraan damkar, kendaraan darat dan perairan, pompa air mobile, gergaji, tenda pengungsi, serta kelengkapan lainnya. Adapun kesiapan logistik berupa bahan makanan. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai