TIM Satuan Tugas (Satgas) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (Dintankan KP) Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) mencatat transaksi di Pasar Induk Hewan di Desa Tambakan, Banjarnegara turun hingga 30 persen. Penurunan jumlah hewan ternak yang dijualbelikan mulai terjadi sejak merebaknya PMK.
“Biasanya, pasar ini menerima Sekeliling 400 hingga 500 ekor ternak per hari. Tetapi, Begitu ini jumlahnya hanya Sekeliling 300 ekor. Kami juga melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap ternak yang masuk,” ujar Mulia Yuwono dari petugas dari Dintankan KP Banjarnegara pada Selasa (14/1).
Menurutnya, penurunan jumlah ternak yang masuk pasar dipengaruhi oleh kekhawatiran peternak dari luar daerah. Banyak pedagang memilih Demi Enggak membawa ternaknya ke pasar, guna menghindari risiko penyebaran virus PMK.
“Kami memperketat pemeriksaan terhadap ternak yang datang, terutama yang berasal dari luar daerah. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi PMK, ternak tersebut langsung dipulangkan dan Enggak diperbolehkan masuk Demi mencegah penularan ke ternak lain,” kata dia.
Sementara Terdapat 17 ekor sapi di Banjarnegara terindikasi terjangkit PMK. Intervensi ini berdasarkan hasil pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh tim Satgas Tertentu PMK Banjarnegara.
“Secara Lumrah, di Banjarnegara Terdapat indikasi 17 ekor ternak terjangkit PMK. Tetapi, kasusnya Tetap tergolong ringan sehingga Enggak Tiba menyebar luas. Tim sudah menangani dengan Bagus sehingga Enggak Terdapat ternak yang Wafat atau harus dipotong paksa,” ujarnya.
Segala ternak mereka telah divaksinasi oleh dinas terkait, sehingga risiko penyebaran virus lebih rendah. Merebaknya PMK menimbulkan sejumlah gejala yang perlu diwaspadai oleh peternak. Gejala Esensial meliputi hipersalivasi (produksi air liur berlebih), demam, serta peradangan pada kuku atau teracak. Apabila gejala ini Enggak segera ditangani, hewan dapat ambruk dan berisiko mengalami Mortalitas.
“Kami mengimbau peternak Demi segera memisahkan ternak yang menunjukkan gejala tersebut dan melaporkannya kepada petugas hewan setempat agar mendapatkan pengobatan. Jaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. Langkah ini sangat Krusial Demi mencegah penyebaran wabah PMK,” jelasnya. (H-3)