
KITA ketahui Berbarengan tentang berbagai perkembangan situasi pada hari-hari ini. Tentu kita berharap pada hari mendatang keadaan akan Lalu membaik, sejalan dengan perbaikan situasi bangsa. Dalam perkembangan di lapangan, kita lihat juga bahwa digunakan gas air mata Buat mengendalikan massa. Sehubungan gas air mata pada massa demonstran hari-hari ini, setidaknya Eksis lima hal yang perlu kita ketahui Berbarengan.
Pertama, beberapa bahan kimia yang digunakan pada gas air mata dapat saja dalam bentuk chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR). Bahan-bahan ini sebenarnya bukan semata-mata dalam bentuk gas, Eksis yang berbentuk bubuk amat halus yang kemudian menyebar di udara. Kedua, secara Biasa gas air mata dapat menimbulkan Akibat pada kulit, mata, dan paru serta saluran napas.
Ketiga, gejala akutnya di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas. Pada keadaan tertentu dapat terjadi Genting napas (‘respiratory distress‘). Tetap tentang Akibat di paru, mereka yang sudah punya penyakit asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kalau terkena gas air mata, dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan Enggak mungkin berujung di gagal napas (respiratory failure).
Keempat, selain di saluran napas, gejala lain adalah rasa terbakar di mata, mulut, dan hidung. Lampau dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan. Juga dapat terjadi semacam luka bakar kimiawi dan reaksi alergi.
Kelima, walaupun Akibat Esensial gas air mata ialah Akibat akut yang segera timbul, Rupanya pada keadaan tertentu dapat terjadi Akibat kronik berkepanjangan. Hal itu terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup.
Selain lima hal di atas, Akibat gas air mata akan tergantung dari tiga poin. Pertama, seberapa besar dosis gas yang terkena pada seseorang, makin besar paparannya tentu akan makin Enggak baik akibatnya. Kedua, Akibat juga akan tergantung dari kepekaan seseorang terhadap bahan dalam gas itu, serta kemungkinan Eksis gangguan kesehatan tertentu pada mereka yang terpapar.
Ketiga, Akibat akan tergantung dari apakah paparan Eksis di ruang tertutup atau ruang terbuka, demikian juga bagaimana Aliran udara yang membawa gas beterbangan, apakah Eksis kebetulan Eksis angin kencang ketika Eksis gas air mata dan sebagainya.
YANG HARUS DILAKUKAN
Pada Mitra-Mitra demonstran yang harus menghadapi gas air mata di lapangan waktu melakukan kegiatannya, setidaknya Eksis lima hal yang dapat dan perlu dilakukan. Pertama, segera menghindar dari Letak yang Eksis semprotan gas air mata, ini yang Esensial dan harus dikerjakan segera.
Kedua, perlu diketahui bahwa Enggak Eksis Langkah melindungi diri yang Mujarab Buat menghindari gas air mata. Bukan dengan masker, bukan juga kacamata pelindung, penggunaan odol di Dasar mata hanya membantu mengeluarkan air mata sehingga bukan pelindung Esensial.
Ketiga, jangan gunakan tangan Buat menggosok mata atau hidung karena di tangan mungkin sudah Eksis gas air mata yang menempel.
Keempat, kalau menurut Center of Disesas Control (CDC) Amerika Perkumpulan, baju yang terkena gas air mata harus dicuci segera. Bahkan kalau Guna kaus, anjurannya jangan dilepas melewati kepala karena residu gas air mata Bisa terkena mata atau terhirup.
Kelima, Buat mereka yang Eksis asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), Bagus menghisap inhaler yang Normal mereka Guna, tentu sesudah menghindar dari Letak gas air mata.
Selain itu, Eksis beberapa pertanyaan tentang kemungkinan penggunaan gas air mata yang kedaluwarsa. Sejauh ini tampaknya belum pernah Eksis laporan penelitian di jurnal ilmiah Global tentang Akibat gas air mata kedaluwarsa. Memang Eksis satu dua laporan dan analisis tentang hal ini, antara lain menyebutkan bahwa komponennya jadi terurai, tetapi penjelasannya memang belum akan Eksis dasar ilmiah yang Niscaya.
Secara Biasa (sekali Tengah belum dalam bentuk evidence-based), Akibat juga akan bergantung dari setidaknya dua hal. Pertama, sudah berapa Lamban kedaluwarsanya dan kedua, seberapa besar kerusakan yang sudah terjadi. Kalau pengalaman obat yang kedaluwarsa (bukan gas air mata), Eksis dua kemungkinannya: akan Eksis bahan kimia yang merugikan tubuh dan Dampak pengobatan menjadi hilang atau berkurang.
Semoga penggunaan gas air mata dapat Lalu terkendali dengan Bagus dan Enggak menimbulkan Akibat kesehatan berarti bagi masyarakat yang terkena. Yang lebih mendasar Tengah tentu kita Sekalian mengharapkan agar Indonesia dapat Lalu menjadi lebih Bagus dari waktu ke waktu.

