Akhirnya Ditemukan Ini Penyebab Mentari Berubah Corak Jadi Hijau

Akhirnya Ditemukan! Ini Penyebab Matahari Berubah Warna Jadi Hijau
Ilustrasi Mentari terbit.(Dok. Antara)

Eksis laporan pada Agustus 1831, dari sejumlah negara, termasuk China, Eropa, AS, dan Karibia, tentang Mentari berubah Corak dan terlihat biru, ungu, dan hijau. Fenomena tersebut kemungkinan Bisa disebabkan debu dan gas vulkanik yang menyebarkan sinar Mentari dengan Langkah yang Bukan Normal.

Pada 1831, gunung berapi misterius pernah meletus dan menjadi yang terkuat. Setelah Dekat 200 tahun kemudian, para Ahli menemukan bahwa letusan tersebut Bisa mendinginkan Bumi.

Melansir dari situs CNN Dunia pada Selasa (14/1), letusan gunung berapi tersebut memuntahkan banyak sulfur dioksida ke stratosfer. Sehingga Membikin rata-rata suhu tahunan di bagian utara Bumi turun satu derajat Celcius.

Cek Artikel:  7 Fitur Rahasia di TikTok Demi Pemula, Bikin Konten Lebih Asik dan Terjamin

Baru-baru ini, ditemukan identitas gunung oleh para peneliti. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel inti es di Greenland. Para Ahli memeriksa lapisan inti Demi Menyaksikan isotop sulfur, butiran Serbuk, hingga pecahan kaca vulkanik. Penelitian menggunakan geokimia, penanggalan radioaktif dan pemodelan komputer Demi melakukan pemetaan artikel.

Disebutkan pada laporan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para Ahli menghubungkan letusan dengan gunung api yang berada di Samudera Pasifik. Setelah dilakukan analisis, gunung api tersebut ialah Zavaritskii yang berada di pulau Simushir, kepulauan Kuril.

Kemudian, para Ahli menganalisa pecahan kaca vulkanik yang panjangnya Sekeliling 0,02 mm. Sehingga ditemukan kecocokan terdekat berada pada gunung Zavaritskii.

Cek Artikel:  Hacker Jadi Ancaman Besar Pengembangan Domain

“Zavaritskii berada di pulau terkecil antara Jepang dan Rusia. Bukan Eksis yang tinggal di sana dan catatan terbatas pada beberapa Kitab harian dari kapal yang melewati pulau selama beberapa tahun,” ungkap penulis Primer peneliti dari School of Earth and Environmental Sciences di University of St. Andrews, William Hutchison.

Selain itu, ditemukan tiga gunung api yang juga meletus pada waktu bersamaan dengan Zavaritskii antara Sekeliling tahun 1808 dan 1835. Gunung-gunung tersebut menjadi pertanda berakhirnya Era Es Kecil. Beberapa  gunung api yang diidentifikasi ialah Gunung Tambora di Indonesia tahun 1815 dan Coseguina di Nikaragua pada 1835. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai