Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas disambut dengan suka cita oleh Kaum di Gaza, Tepi Barat maupun Israel. Menurut Presiden Joe Biden, gencatan senjata ini kurang lebih sama dengan yang diupayakan pemerintahannya sejak awal 2024.
“Pertempuran di Gaza akan berakhir, dan sandera segera pulang ke keluarga mereka,” ungkap Biden Demi dikutip Metro Siang, Sabtu 18 Januari 2025.
Presiden terpilih Donald Trump lewat akun media sosial buatannya, Truth Social, mengatakan kesepakatan ini menunjukkan kepada dunia bahwa pemerintahannya nanti mau bernegosiasi demi perdamaian dan keamanan Amerika Perkumpulan dan sekutunya.
Negosiasi terakhir selain melibatkan tim pemerintahan Joe Biden juga melibatkan utusan Timur Tengah pilihan Trump, Steve Witkoff. Diplomasi dilakukan secara tandem dengan pengertian bahwa bilapun gencatan senjata tercapai, Lagi di Rendah pemerintahan biden maka pelaksanaannya akan berlangsung pada Demi pemerintahan Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari 2025.
Perjanjian tiga tahap ini akan dimulai dengan putaran pertama pertukaran sandera dengan dengan tawanan, dan mulai kembalinya pengungsi ke rumah mereka. Bila pun implementasi berlanjut ke fase rekonstruksi Gaza, menurut analis, sulit memprediksi kebijakan Trump ke depan. Meski rekam jejaknya pada pemerintahan pertamanya dulu lebih pro Israel.
Analis mengatakan kebijakan Trump Pandai juga kembali menekankan kedekatan pribadi dengan pimpinan di kawasan. Selain juga mendapat masukan dari orang lingkar dalam termasuk Massad Boulos, pengusaha dan besan Trump, seorang Kaum Amerika Perkumpulan keturunan Lebanon yang dipilih sebagai penasehat Timur Tengah.

