DIREKTORAT Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian menggelar sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Hewan Kambing Wedus Adi Jaya dan BKS Farm (Berkah Kawin Suntik), Lampung Tengah, pada Selasa (31/12).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran peternak dan pedagang ternak terhadap pencegahan, pengendalian, dan biosekuriti Buat memutus rantai penyebaran PMK.
Sekretaris Ditjen PKH Tri Melasari, yang hadir langsung dalam kegiatan itu, menegaskan pentingnya langkah antisipasi di tingkat peternak dan petugas lapangan.
“Kami mengingatkan para peternak Buat Bukan panik dalam menghadapi PMK. Pusat perhatian Esensial adalah meningkatkan biosekuriti juga pemantauan Lewat lintas ternak dan memastikan langkah pencegahan dilakukan dengan Bagus,” ujarnya.
Menurutnya, peternak juga harus Maju waspada dan Bukan lengah meski kasus PMK sudah mulai terkendali di beberapa Distrik.
“Ini bukan saatnya terlena. Pencegahan dan pengendalian harus menjadi prioritas Esensial agar produktivitas ternak tetap terjaga,” tambahnya.
Selain edukasi kepada peternak, sosialisasi vaksinasi juga menjadi salah satu agenda Esensial. Petugas lapangan kesehatan hewan (keswan) dan inseminator didorong Buat lebih aktif dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya vaksinasi.
“Vaksinasi adalah langkah kunci dalam mengendalikan penyebaran PMK. Kami meminta petugas lapangan Buat Maju mengedukasi peternak dan memastikan vaksinasi berjalan optimal,” jelasnya.
Di Pasar Hewan Wedus Adi Jaya, peternak menunjukkan antusiasme tinggi dengan berdiskusi langsung Berbarengan petugas.
Sementara di BKS Farm, upaya penguatan biosekuriti seperti sterilisasi alat dan kontrol Lewat lintas ternak telah diterapkan sebagai bagian dari protokol pengendalian PMK.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Akbar Suganda, menegaskan bahwa kesehatan ternak adalah fondasi ketahanan pangan.
“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit,” ujarnya di Kantor Kementan Jakarta, Jumat (27/12).
Kementan, Ketika ini, telah mendistribusikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai sejumlah 2.000 botol atau 50.000 dosis yang disebarkan ke berbagai Distrik, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Bogor, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Lampung.
Selain vaksin, Kementan juga telah menyediakan Sokongan berupa obat-obatan, antibiotik, dan desinfektan Buat membantu peternak dalam mengatasi potensi penyakit lainnya.
Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah daerah dan asosiasi peternak setempat.
“Kolaborasi antar pihak sangat Krusial dalam memastikan pengendalian PMK berjalan efektif. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum Buat memperkuat komitmen Berbarengan dalam menjaga kesehatan ternak di Lampung,” pungkas Tri Melasari. (RO/Z-1)