KETUA Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi meminta kepada pemerintah untuk menambah kuota subsidi motor listrik menjadi 200.000 unit di tahun depan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan target kuota di tahun ini yang sebesar 50 ribu unit.
“Kalau tahun depan bisa 200 ribu unit, saya akan dorong industri untuk menyerap program itu. Ini untuk subsidi motor listik saja,” ujar Budi dalam acara PLN Electric Vehicle (EV) Conversion Race 2024 di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/9).
Berbeda dengan penyaluran konversi motor listrik yang sepi peminat, program subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta laris manis diburu masyarakat. Dari total kuota 50 ribu unit subsidi motor listrik yang disediakan pemerintah, sudah ludes per September ini. Bahkan, pemerintah menambah 10 ribu unit subsidi motor listrik, sehingga total menjadi 60 ribu unit.
Baca juga : Senyap Peminat, Subsidi Konversi Motor Listrik Berlanjut di Era Prabowo
Budi pun mengusulkan kepada pemerintah agar tetap membuka proses pendaftaran subsidi motor listrik di tahun ini. Tetapi, pemerintah dapat membayar penggantian potongan harga atas pembelian motor listrik oleh masyarakat kepada perusahaan industri atau diler di tahun depan.
“Asa saya itu untuk pendaftaran, prosesnya masih bisa di 2024, tapi nanti mungkin eksekusi pembayarannya di tahun 2025. Tapi, itu bisa atau enggak, ini tergantung dari Kementerian Perindustrian,” jelasnya.
Dengan besarnya minat masyarakat menikmati subsidi motor listrik, Budi berkeyakinan kapasitas produksi motor listrik di Tanah Air juga akan semakin bertambah dari sejumlah perusahaan otomotif. Teranyar, produsen sepeda dan motor listrik asal Tiongkok, AIMA, siap menghadirkan belasan produk kendaraan listrik dan berencana membangun pabriknya di Indonesia.
“Pabrik kendaraan listrik kan sudah banyak. Terdapat Sunra, Pacific, AIMA yang mau masuk ke Indonesia. Dengan begitu sudah pasti produksi motornya bertambah,” pungkas Budi. (S-1)