Airlangga Wakili Presiden RI di Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberi sambutan Istimewa pada Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Ankara: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberi sambutan Istimewa pada Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting.

Hal ini dilakukan di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Turki dalam rangka melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an, dan menjadi pembicara pada Leader’s Talk dalam Antalya Diplomacy Lembaga di Ankara dan Antalya.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan The Foreign Economic Relations Board of Turkey (DEIK) itu dihadiri lebih dari 50 pemimpin bisnis kedua negara yang mewakili berbagai sektor usaha, seperti pertahanan, teknologi, Pembangunan, infrastruktur, Daya, industri kesehatan, farmasi, manufaktur, pendidikan vokasi, dan pengembangan SDM.

Cek Artikel:  PLN Nusantara Power Niscayakan Pasok 100% Listrik Hijau PLTS pada HUT ke-79 RI di IKN

“Indonesia dan Turki perlu memperkuat kerja sama ekonomi serta Memperhatikan potensi yang Lagi sangat besar antara kedua negara, di tengah ketidakpastian Mendunia dan tren proteksionisme yang baru saja dilakukan oleh Amerika Perkumpulan,” ungkap Menko Airlangga, dilansir laman Kemenko Perekonomian, Jumat, 11 April 2025.

Indonesia dan Turki Mempunyai Mendasar ekonomi relatif Kukuh dengan konsumsi domestik cukup tinggi. Pada 2025 ini menandai 75 tahun kerja sama bilateral Indonesia dan Turki, Demi itu kerja sama tahap lanjutan menjadi suatu keharusan bagi kedua negara.


 

 

Perdagangan Indonesia-Turki

Perdagangan kedua negara pada 2024 Sekeliling USD2,4 miliar, dan ditargetkan oleh kedua Kepala Negara Demi mencapai hingga USD10 miliar. Oleh karena itu, percepatan dan implementasi dari limited preferential trade agreement menjadi suatu keharusan. Melalui perjanjian perdagangan ini, kedua negara dapat Pusat perhatian pada beberapa produk Istimewa Demi dibebaskan, Berkualitas secara tarif maupun non-tarif, dengan waktu negosiasi yang relatif lebih Segera.

Cek Artikel:  Mendag Niscayakan Tak Akan Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

“Turki Memperhatikan Indonesia sebagai Kenalan Istimewa dan hub bagi perdagangan di kawasan ASEAN,” tutur Deputi Menteri Perdagangan Turki Ozgur Volkan Agar.

Turki telah Mempunyai kerja sama perdagangan bebas dengan Malaysia dan Vietnam sehingga sudah menjadi keharusan ahwa limited preferential trade agreement segera diselesaikan, sejalan dengan mandat kedua negara.

Di sisi lain, Indonesia juga dapat Memperhatikan Turki sebagai hub Demi masuk pada pasar Uni Eropa dan mendukung percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-Uni Eropa CEPA.

“Terdapat potensi produk pertanian Turki Demi Dapat masuk ke pasar Indonesia, dan sebaliknya Turki juga terbuka terhadap ekspor produk pertanian dan kehutanan Indonesia ke pasar Turki,” Jernih Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Ibrahim Yukmali.

Cek Artikel:  Saham-saham AS Rebound, Data Inflasi Baru Redam Kekhawatiran Investor

Produk-produk tersebut dapat menjadi bahan baku bagi industri makanan-minuman serta sektor industri kerajinan di Turki sehingga dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara. Pihaknya menekankan proteksionisme perdagangan yang Ketika ini dilakukan beberapa negara di dunia Bahkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi Mendunia dan negara-negara Istimewa dunia.

Turut hadir mendampingi dalam Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting tersebut di antaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI Demi Turki Achmad Rizal Purnama, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi, dan Ketua Biasa Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Mungkin Anda Menyukai