Air Sebagai Katalisator Perdamaian Memaknai Potensi Air untuk Menciptakan Kesejahteraan Serempak di Tengah Tantangan Dunia

Air Sebagai Katalisator Perdamaian: Memaknai Potensi Air untuk Menciptakan Kesejahteraan Bersama di Tengah Tantangan Global
Ir Firdaus Ali, MSc, Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute serta Staf Tertentu Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air(Dok Pri)

HARI Air Dunia (HAD) 2024 memperoleh makna yang semakin mendalam seiring dengan kompleksitas tantangan global yang dihadapi umat manusia saat ini. 

Dengan tema “Water for Peace”, kita diingatkan akan peran esensial air sebagai sumber kehidupan yang harus dikelola, dimanfaatkan, dan dilindungi dengan cermat agar mampu menjadi pendorong perdamaian, stabilitas, pertumbuhan, kemajuan, serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Peringatan HAD yang ke-32 terjadi 57 hari sebelum pelaksanaan Lembaga Air Dunia ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 dengan tema “Water for Shared Prosperity”. 

Baca juga : World Water Lembaga 2024 Bahas Strategi Jaga Kualitas Air

Acara tersebut dijadwalkan dihadiri 44 kepala negara atau pemerintah serta 198 menteri dari seluruh penjuru dunia, menciptakan momentum yang sangat penting bagi kerja sama global dalam menjaga dan memanfaatkan air secara berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.

Tetapi, dalam merayakan pentingnya air sebagai katalisator perdamaian, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa frekuensi dan intensitas bencana terkait air dan cuaca semakin meningkat. 

Akibat ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang tidak ramah lingkungan, baik melalui polusi, perusakan habitat alami, penggunaan air yang berlebihan, maupun dampak perubahan iklim yang semakin terasa.

Cek Artikel:  Top Brand BAZNAS RI dan Modernisasi Manajemen Zakat di Dunia Industri

Baca juga : Indonesia Hadirkan Tata Kelola Air Pamsimas dan Sanimas di World Water Lembaga 2024

Kepada menghadapi tantangan ini, diperlukan komitmen dan dukungan politik yang kuat, baik dari pemerintah maupun lembaga legislatif, terutama dalam mengalokasikan anggaran yang memadai dan menyusun regulasi yang bijaksana dalam pengelolaan air dan sanitasi. 

Langkah-langkah cerdas, progresif, dan antisipatif harus diambil untuk mengatasi dampak buruk dari ulah manusia terhadap lingkungan dan sumber daya air.

Selain itu, dengan pertumbuhan populasi yang terus bertambah dan dampak yang semakin terasa dari perubahan iklim, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan secara holistik. 

Baca juga : Ini Lima Topik Bahasan Water Security and Prosperity

Pendidikan, inovasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Dalam menyambut Hari Air Dunia 2024, marilah kita merenungkan peran air sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. 

Melalui kesadaran dan tanggung jawab serta kepedulian, bersama-sama kita harusnya dapat  menciptakan perubahan positif dalam pengelolaan air dan lingkungan secara keseluruhan dan berkelanjutan. 

Cek Artikel:  Wantimpres jadi DPA Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan

Baca juga : Praktik Bagus Tata Kelola Air di The 2nd SCM 2023

Dengan kerja sama dan komitmen yang kokoh, kita bisa memastikan bahwa air harus bisa menjadi penyokong terciptanya perdamaian, stabilitas, pertumbuhan, kemajuan, dan kesejahteraan bagi semua makhluk hidup di Planet Biru ini.

Krusialnya melindungi dan mengelola air dengan bijaksana juga harus dipahami sebagai langkah preventif untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks sebagai ekses dari beban populasi yang terus meningkat bersamaan dengan dan meningkatnya intensitas dampak dari perubahan iklim. 

Dengan menata ulang kembali kebijakan dan praktik pengelolaan air secara proaktif, kita tidak saja akan dapat meminimalkan risiko bencana terkait air, meningkatkan ketahanan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air tetapi juga akan memastikan bahwa kita akan mampu mewujudkan ketahanan air yang sepenuhnyabmenopang ketahanan pangan kita saat ini dan di masa yang akan datang.

Baca juga : 2nd SCM Dorong Komitmen Politik Atasi Masalah Air

Di tengah intensnya persiapan untuk penyelenggaraan Lembaga Air Dunia ke-10 (the 10th World Water Lembaga 2024) yang akan diselenggarakan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Indonesia sebagai tuan rumah di Bali pada tanggaln18-25 Mei 2024 yang akan datang, mari tunjukkan kepada dunia bahwa kita sebagai masyarakat global memiliki kesadaran dan komitmen kuat dan serius untuk menjaga dan mengelola air sebagai aset berharga yang harus dilestarikan untuk keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang. 

Cek Artikel:  Potpurri Definisikel Aneh

Melalui kolaborasi lintas negara, sektor, dan generasi, kita dapat menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam mengelola air demi mencapai tujuan bersama menuju perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Sebagai individu, mari kita mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, seperti menghemat dan mendaurulang air, mengurangi limbah plastik, dan mendukung kebijakan yang pro lingkungan yang cinta air. 

Baca juga : Kepala BPIP Sebarkan Perdamaian kepada Delegasi PEACE20

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita telah berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air dan lingkungan secara keseluruhan.

Selamat Hari Air Dunia 2024! Mari kita jadikan air sebagai simbol perdamaian, kerjasama, dan keberlanjutan dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk semua. 

Semoga semangat “Water for Peace” senantiasa membimbing langkah-langkah kita menuju dunia yang lebih lestari, harmonis, dan sejahtera bagi semua makhluk di bumi. Terima kasih.

Mungkin Anda Menyukai