Ahmad Ali Usung Asuransi Pertanian, Intani Dukung dan Beri Masukan

Ahmad Ali Usung Asuransi Pertanian, Intani Dukung dan Beri Masukan
Ahmad Ali (tengah) dan Abdul Karim Aljufri (kanan).(DOK INSTAGRAM/@BANG.AKA_)

KETUA Standar Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani), Guntur Subagja Mahardika memberi apresiasi terkait adanya visi misi calon kepala daerah yang fokus melindungi Petani hingga Nelayan lewat asuransi, bantuan bibit gratis hingga membuat sarana pertanian modern. 

“Intani mendukung hal positif untuk calon kepala daerah yang punya fokus dan program bagus untuk mensejahterakan petani dan nelayan,” kata Guntur dalam keterangannya yang diterima pada Selasa (10/9).

Salah satu cakada yang memiliki visi misi tersebut adalah calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri.

Baca juga : Pemerintah Terbitkan PMK 41/2024 Guna Mendorong Pertumbuhan Industri Pertanian dan Peternakan

Guntur yang juga Ketua Center for Strategic and Dunia Studies (CSGS) Sekolah Kajian Stratejik dan Dunia Studies (SKSG) Universitas Indonesia (UI) itu menekankan kepala daerah harus mampu melengkapi kekurangan kebijakan dari pemerintah pusat yang terkait dengan perlindungan lewat asurasni petani hingga nelayan di daerah.

“Yang belum dicover sama asuransi pemerintah pusat untuk petani dan nelayan bisa dicover sama pemerintah daerah. Kalau APBD mendukung bisa dikasih gratis atau semua dicover Pemprov atau Pemda lebih bagus, kami sangat apresiasi,” kata Guntur.

Guntur menilai isu asuransi pertanian atau peternakan saat ini baru mencover padi, jagung atau sapi saja. Akan lebih baik kalau pemerintah daerah bisa meluaskan produk hortikultura atau pertanian hingga peternakan selain padi yang dicover asuransi.

Cek Artikel:  Pertamina Tunggu Putusan Lengkap Perisitiwa Plumpang

Baca juga : Kementan Dorong Investasi Peternakan di Indo Livestock 2024

“Disesuaikan sama kebutuhan di daerah. Kalau ada banyak petani jagung, buah atau sayur dicover juga, jadi tak hanya pagi saja. Ini bisa membuat warga Kembali bersemengat untuk Bertani. Karena kalau gagal panen bentuk pertanian apa pun semua modal bisa Kembali,” kata Guntur.

Selain itu, Guntur juga menilai perlu effort yang lebih besar dari Pemerintah Daerah untuk mengatasi kesadaran asuransi bagi petani hingga nelayan yang masih rendah. Selama ini petani hanya mau ikut asuransi kalau ada dapat manfaat dari perbankan, sementara yang ikut mandiri masih sedikit.

Guntur juga menyarankan agar membuat channeling agent di daerah yang bisa melayani sumber pendanaan hingga asuransi petani ecara kolektif. Hal itu bisa diperkuat dengan membentuk kerjasama dengan koperasi unit desa atau kelompok petani di daerah. Hal itu bisa menjawab keluhan petani yang merasa enggan ikut asuransi karena yang dicover hanya jika terjadi kerusakan minimal 75 persen dari lahan pertanian yang terkena bencana.

Baca juga : Kolaborasi Pameran Integrasikan Program dan Kesempatan Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Cek Artikel:  Pengusaha Pastii Transaksi Digital Dapat Hindari Penggelapan Duit

“Kalau program dibangun secara kolektif dan adanya agen-agen di desa atau daerah bisa lebih efektif. Kalau ada kerugian agen bisa cek ke daerah langsung. Karena kalau perusahaan asuransi langsung layani satu per satu kan mahal. Kalau sudah banyak agen yang tersebar dan secara kolektif kerugian 1 hektar pun harusnya diganti kerena biaya lebih murah,” kata kata Asisten Stafus Wakil Presiden RI bidang ekonomi dan keuangan itu.

Guntur juga berpesan soal mekanisme proteksi petani yang lebih luas lagi. Buat itu perlu pendataan pemerintah daerah yang lebih akurat. Dengan begitu, asuransi bisa mencover seluruh produk holtikultura yang dibutuhkan petani di daerahnya. Kemudian bisa juga mencover asuransi jiwa petani hingga nelayan sampai yang bisa merasakan manfaatnya adalah ahli warisnya. 

Sebelumnya calon gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali, mengumumkan salah satu program unggulannya jika terpilih menjadi Gubernur, yaitu mengasuransikan seluruh petani yang mengalami gagal panen. Ahmad Ali menegaskan komitmennya melindungi petani Sulteng dari risiko kehilangan lahan dan pendapatan. 

Baca juga : Pendidikan Vokasi Pandai Jadi Motor Penggerak Industri Pertanian

“Kedepan tidak ada lagi petani di Sulteng yang kehilangan lahannya karena digadaikan kepada tengkulak. Maka setiap lahan pertanian di Sulteng harus diasuransikan oleh pemerintah,” tegas Ahmad Ali.

Cek Artikel:  Tingkatkan Kompetensi Karyawan, Pertamina Retail Gandeng dibimbing.id

Ahmad Ali menambahkan jaminan asuransi pertanian akan mengangkat profesi petani menjadi lebih menjanjikan dan berdampak positif pada kesejahteraan bagi mereka. Asuransi pertanian juga menghindari ketakutan petani dari rasa ketakutan akan gagal panen.

Ahmad Ali menekankan pentingnya keberpihakan pemimpin terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. “Tiada kesejahteraan petani tanpa pemimpin yang tidak memiliki program berpihak bagi masyarakat,” tambahnya. 

Cawagub Abdul Karim Aljufri (AKA) menambahkan asuransi Pertanian bakal menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam memberikan jaminan terhadap semua lahan pertanian yang ada di Sulawesi Tengah. 

AKA menambahkan untuk mendukung Asuransi Petani, Nelayan dan Pekerja, sejumlah program lain juga dicanangkan demi peningkatan kualitas hidup mereka. Antara lain asuransi ternak sapi, asuransi ketenaga Kerjaan Buat BPU (Pekerja Informal), dan bantuan pupuk subsidi murah dan terjangkau. 

Kemudian Ahmad Ali-AKA juga mengusung program bantuan bibit pertanian dan ternak gratis, bantuan sarana dan prasarana pertanian modern, mengembangkan 100.000 Ha pertambakan rakyat, perahu dan alat tangkap nelayan, SPBU khusus petani dan nelayan dan SPBU mobile untuk wilayah kepulauan  

“Kita juga membuat Pengembangan UMKM, melalui penyediaan modal, pelatihan dan pendampingan usaha  hingga fasilitas KURDA,” tutup AKA. (Z-6)

Mungkin Anda Menyukai