Ahli UGM KaburAjaDulu Pandai Bawa Kesempatan dan Ancaman

Pakar UGM: #KaburAjaDulu Bisa Bawa Peluang dan Ancaman
Antrian penumpang di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, beberapa waktu Lewat.(Antara/ Fransisco Carolio)

DOSEN Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dari Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suyatna mengatakan, fenomena tagar #KaburAjaDulu mencerminkan sikap kritis dan sindiran generasi muda terhadap situasi sosial politik yang terjadi di Tanah Air Begitu ini.

 

Situasi di dalam negeri dianggap kurang menguntungkan. Negara juga dianggap kurang hadir di dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi rakyat. “Dalam konteks pengetahuan, misalnya Eksis kekhawatiran bahwa efisiensi anggaran akan menyebabkan masa depan Pendidikan terancam sehingga mendorong  generasi muda Demi memilih  ke luar negeri Bagus itu bekerja maupun menempuh studi,” kata Hempri, Kamis (20/2), di Daerah Istimewa Yogyakarta (UGM).

Cek Artikel:  Tinggi Gelombang 2,5 Meter Berpotensi Landa Perairan Selatan Bali Hingga NTB

 

Tetapi, menurutnya, gelombang migrasi generasi muda ke luar negeri Mempunyai dua sisi dan Enggak selamanya Jelek. Pertama, tagar tersebut Pandai menjadi Kesempatan Apabila mereka yang pergi ke luar negeri dapat kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengalaman yang didapat di luar negeri. “Saya kira diperlukan ekosistem dan dukungan yang menarik sehingga para diaspor yang di luar negeri dapat kembali ke Indonesia,” ujarnya.

 

Kedua, tagar tersebut Pandai menjadi ancaman Apabila para diaspora Indonesia ini Enggak kembali ke Tanah Air. Hengkangnya kaum intelektual ini yang disebut juga brain drain.

 

Kondisi tersebut, dalam jangka panjang, dapat memunculkan ketimpangan ekonomi dengan negara lain maupun lambatnya Percepatan pembangunan di Indonesia. “Ekosistem Ciptaan dan riset di Indonesia belum sepenuhnya Bagus. Bagus dari Insentif, gaji, dukungan regulasi, hak cipta dan sebagainya,” terang dia.

Cek Artikel:  Viral Mahasiswa Undip Salah Gunakan KIP Kuliah, Ramai-ramai Mundur Setelah Ketahuan

 

Hempri berpendapat, pemerintah harus memberi dukungan anggaran Demi hilirisasi riset dan Ciptaan, juga menggenjot pembukaan lapangan kerja. Kebijakan pemberian Insentif dan apresiasi juga harus diberikan terhadap Ciptaan-Ciptaan pada generasi muda. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai