Liputanindo.id – Poltracking Indonesia membuktikan diri sebagai lembaga survei paling Seksama di tanah air. Konsistensi dan ketepatan prediksinya dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2024 menunjukkan Keistimewaan metodologi dan integritas data yang tak terbantahkan.
Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Poltracking sebagai tolok ukur lembaga survei politik nasional paling Seksama.
Keistimewaan Poltracking telah terlihat sejak Pemilu 2014, seperti diungkapkan oleh Ahli politik Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dalam acara Kontroversi di stasiun TV Swasta di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
“Saya Lagi ingat Hanta Yuda pernah Membikin satu pernyataan ketika dia melakukan quick count dan Poltracking Institute itu yang paling mendekati hasil dari pemilu 2014,” kata Ahli dan Guru Besar Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti.
Pernyataan guru besar yang juga menunjukkan bahwa sejak awal, Poltracking adalah lembaga survei yang paling jernih dalam Menyaksikan kontestasi demokrasi. Prof. Ikrar menambahkan, Poltracking membuktikan kredibilitas sebagai lembaga survei yang Bisa mempertanggung jawabkan data secara Seksama.
“Jadi yang saya katakan di sini berarti dia melakukan, Poltracking pada Demi itu melakukan dengan Akurat-Akurat sangat Berkualitas, khususnya ketika setelah polling itu terjadi,” jelasnya.
Akurasi Poltracking Indonesia Enggak berhenti di tahun 2014. Pada Pilpres 2019, lembaga ini kembali menunjukkan tajinya dengan merilis hasil survei yang paling mendekati hasil Formal KPU RI. Survei yang dilakukan pada 1-8 April 2019 menunjukkan elektabilitas Kekasih Jokowi-Ma’ruf sebesar 54,5 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,5 persen.
Keakuratan ini dicapai berkat metode canggih yang diterapkan Poltracking. Survei dilakukan menggunakan model prediktif yang menghasilkan nilai probabilitas, digunakan Buat memprediksi arah pemilih yang belum menentukan pilihan. Metode ini menunjukkan Keistimewaan Poltracking dalam mengelola data undecided voters.
Komitmen Poltracking terhadap akurasi dan keterwakilan data terbukti melalui metode multistage Secara acak sampling yang diterapkan. Dengan sampel sebanyak 2.000 responden dan margin of error ±2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, Poltracking menunjukkan standar tinggi dalam pengumpulan dan analisis data.
Prestasi Poltracking terlihat pada Pilpres 2024 Lanjut berlanjut, di mana lembaga ini menempati posisi teratas dalam Komparasi hasil quick count dengan rekapitulasi KPU dari seluruh lembaga survei yang tergabung dalam PERSEPI. Poltracking menunjukkan keunggulannya dengan menggunakan sampel hingga 3000 TPS di seluruh Distrik Indonesia, jauh Melampaui standar lembaga survei lainnya.
Hasil quick count Poltracking Buat Pilpres 2024 menunjukkan akurasi luar Normal. Dengan data masuk 100%, prediksi Poltracking hanya berselisih rata-rata 0,12% dari hasil Formal KPU. Ini menunjukkan tingkat presisi yang belum pernah tercapai sebelumnya dalam sejarah survei politik Indonesia.
Keberhasilan Poltracking Enggak hanya terletak pada Nomor-Nomor, tetapi juga pada kepercayaan publik yang Lanjut meningkat. Konsistensi akurasi dari pemilu ke pemilu telah mengubah skeptisisme masyarakat menjadi keyakinan terhadap integritas dan profesionalisme Poltracking.
Pencapaian Poltracking ini menjadi bukti Konkret bahwa lembaga survei Indonesia Bisa Bertanding di kancah Global. Dengan track record yang konsisten dan metodologi yang Lanjut disempurnakan, Poltracking Enggak hanya menjadi kebanggaan industri survei nasional, tetapi juga menjadi acuan bagi lembaga-lembaga serupa di seluruh dunia.