GURU Besar Geofisika dari Universitas Brawijaya Adi Susilo menyatakan, adanya gempa bumi, baik gempa utama maupun gempa susulan memang sulit diprediksi. Karenanya, melakukan langkah mitigasi merupakan pilihan yang tidak dapat diganggu-gugat.
“Gempa bumi memang susah diprediksi. Tetapi gempa-gempa tersebut bisa kita antisipasi di daerah celah seismik,” kata Adi saat dihubungi, Rabu (18/9).
Daerah celah seismik, menurut Adi, merupakan daerah yang jarang atau sudah lama tidak terjadi gempa. Kawasan-wilayah itulah yang harus selalu waspada. “Karena potensi gempa di daerah tersebut sangat tinggi. Nah, mitigasi tentu harus dilakukan,” jelasnya.
Baca juga : Gempa Bandung, KCIC Periksa Seluruh Area Jalur Whoosh
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah dengan memerhatikan bangunan sesuai dengan kaidah tahan gempa. Di antaranya penempatan pintu yang jangan sampai menghadap ke dalam. Karena hal itu akan mempersulit saat proses evakuasi.
“Selanjutnya, selalu waspada, tingkatkan kewaspadaan, jangan sampai kita itu lengah. Tapi jangan sampai khawatir karena kita itu daerah ring of fire dan juga di daerah-daerah yang memang di dekat lempeng adanya jalur tumbukan itu memang daerah-daerah gempa,” jelas Adi.
Terkait dengan dampak, ia menyatakan akan bervariasi tergantung dari jenis gempanya.
“Misalnya daerah-daerah gempa itu ada di daratan di patahan-patahan yang ada reaktivasi. Gempanya dangkal. Kalau gempa dangkal akan cenderung merusak,” tuturnya. (Z-9)