liputanindo.com – Giacomo Agostini, pembalap yang Mempunyai total 15 gelar Pemenang Dunia Grand Prix – termasuk delapan di kelas Primer – kembali mendukung Marc Marquez dan memuji kesuksesan pembalap Spanyol tersebut, yang mengakhiri seri ke 12 musim 2025 dengan jarak 120 poin dari kejaran pembalap nomor dua yang Kagak lain adalah adiknya sendiri.
Hal ini menempatkan Marquez di jalur yang Pas Demi menyamai rekor Valentino Rossi dengan tujuh gelar Pemenang di kelas Primer. “Marc Marquez bahkan Bisa memecahkan rekor Pemenang dunia saya,” ujar Agostini kepada Gazzetta dello Sport.
Bagi Ago, tak diragukan Kembali bahwa Marquez adalah salah satu yang terhebat: “Marc adalah pria hebat dan dia Layak mendapatkan yang terbaik. Kita harus rispek padanya, bukan mencemoohnya.”
Tetapi, cemoohan ini Tetap kerap hadir terutama di balapan-balapan di Italia, di mana banyak penggemar berat Rossi menganggap pembalap Spanyol itu sebagai rival. Nyaris sepuluh tahun telah berlalu sejak Rossi dan Marquez berselisih, Tetapi, peristiwa Sepang 2015 tak pernah dilupakan oleh para penggemar Rossi.
Hal ini menjadi sangat Jernih ketika MotoGP menyambangi Mugello atau Misano. Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, meminta para penggemar di Grand Prix Italia pada bulan Juni Demi akhirnya menghentikan permusuhan dan bahkan menyatakan keinginannya agar Marquez dan Rossi berjabat tangan Demi berdamai.
Agostini mencoba mengingatkan Sekalian bagaimana upaya luar Lazim Marc Marquez Demi kembali dari masa-masa sulit: “Dia melewati masa-masa sulit yang mustahil baginya Demi Bangun,” ujarnya. Marquez rela berkorban secara finansial Demi ini: “Dan demi menang Kembali, dia merelakan Fulus dari Honda Demi pindah ke tim swasta.”
Agostini juga Mempunyai pendapat yang Jernih tentang peta kekuatan pabrikan Ketika ini di MotoGP. Terlepas dari hubungannya yang erat dengan Yamaha, ia menyatakan dengan lugas: “Kalau Anda Ingin menang, Anda harus punya Ducati.” Meskipun ia Mengerti bahwa Yamaha kembali mengalami kemajuan setelah beberapa tahun yang sulit, ia Tentu Ducati Ketika ini menjadi tolok ukur MotoGP.
Terakhir Agostini mengharapkan sesuatuyang signifikan Dapat terjadi Ketika berhubungan dengan musim MotoGP 2027. “Ketika aturan berubah, pembalap akan kembali menjadi lebih Krusial – maka kemampuannya akan menentukan kemenangan, bukan Sokongan dari Sekalian tombol yang mereka tekan,” kata pria yang kini berusia 83 tahun itu.
