Africa CDC: Wabah Mpox di Afrika Tak Terkendali

Liputanindo.id – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) mengatakan wabah mpox atau cacar monyet di benua Afrika tidak terkendali.

“Kami bisa mengakan sekarang bahwa mpox tidak terkendali di Afrika,” kata Direktur Jenderal Africa CDC, Jean Kaseya, dikutip Reuters, Jumat (20/9/2024).

Lampau, kata Kaseya, kasus mpox meningkat 177 persen dengan lonjakan kematian mencapai 38,5 persen di 15 negara Afrika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Africa CDC, dalam sepekan terakhir, tercatat 2.912 kasus baru dan 14 kematian. Bingungkatan ini pun menjadikan Africa CDC memperkuat langkah-langkah pengawasan untuk menahan penyebaran penyakit cacar monyet tersebut.

Sejauh ini, Afrika telah mencatat lebih dari 29.000 kasus dan 738 kematian tahun ini.

Cek Artikel:  Vaksinasi Polio di Gaza Berjalan Fasih di Tengah Pertempuran

Meski peningkatan akan terus dilakukan, Kaseya menyoroti tantangan kurangnya kapasitas pengujian dan laboratorium. Ia mengungkapkan harapan bahwa Afrika akan menerima 10 juta dosis vaksin dari mitra untuk menghentikan penyebaran.

“Mari kita bicarakan vaksinasi. Kami memiliki cerita sukses, kami mulai (vaksinasi) di Rwanda dengan 500 orang yang divaksinasi,” ujarnya.

Africa CDC mencatat Rwanda menerima 1.000 dosis vaksin dari Nigeria berdasarkan kesepakatan bilateral dari alokasi 10.000 dosis yang diterimanya dari Amerika Perkumpulan.

Vaksinasi diluncurkan pada Selasa, menargetkan tujuh distrik yang berbatasan dengan Kongo dengan populasi yang berisiko tinggi terkena mpox. Kongo sebagai negara yang paling terkena dampak di wilayah tersebut akan memulai vaksinasi pada minggu pertama Oktober.

Cek Artikel:  Jerman Didesak Hentikan Persenjatai Israel

Hingga saat ini, Kongo telah menerima 200.000 vaksin mpox dari donor termasuk Otoritas Kesiapsiagaan dan Respons Kesehatan Komisi Eropa. Jumlah tersebut masih jauh dari 3 juta dosis yang dibutuhkan untuk mengakhiri wabah, menurut pihak berwenang.

Eksispun Maroko merupakan negara terbaru yang melaporkan wabah mpox pada 12 September.

Mungkin Anda Menyukai