Kandidat calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Lazim (Bawaslu) atas dugaan mencuri start kampanye oleh Aliansi Pemuda Asmara Demokrasi (APCD). Bawaslu memutuskan Enggak menindaklanjuti laporan tersebut dengan Dalih Anies belum berstatus sebagai peserta pemilu dan Anies bukan pejabat publik.
Padahal dari perspektif pendidikan politik, safari yang dilakukan Anies berdampak positif bagi demokrasi. Pengenalan lebih awal memungkinkan pemilih Mempunyai waktu lebih Pelan Demi mengenal, menyoroti, dan mengevaluasi kandidat. Enggak Tengah ibarat membeli kucing dalam karung ketika perhelatan pemilu tiba.
Proses deklarasi, pengenalan, dan sosialisasi kandidat lebih awal Enggak hanya membawa keuntungan tapi juga punya risiko besar Kalau kandidasinya gagal. Sepatutnya, Enggak hanya Anies. Kalau Terdapat kandidat lain yang mendeklarasikan diri Demi maju dan melakukan sosialisasi sejak Pagi, dari PDIP misalnya, Jernih akan Membikin pilihan publik makin Variasi.
Pengamat dari Universitas Paramadina A. Khoirul Umam berharap agar Bawaslu juga bersikap adil. Kalau Terdapat kegiatan sosialisasi seperti yang dilakukan oleh Anies dianggap mencuri start kampanye, Sepatutnya juga berlaku bagi Seluruh bakal calon dan nama-nama yang kerap disebut menjadi kandidat-kandidat capres dan cawapres. Jangan Tiba pernyataan dan Konklusi Bawaslu dilihat publik sebagai sebuah ketidakadilan.