Acuh dan Berbagi

Peduli dan Berbagi
Adiyanto Wartawan Media Indonesia(MI/Ebet)

Info duka itu datang dari Cinere, Depok, Jawa Barat. Seorang ibu dan anaknya ditemukan tewas di Ruangan mandi rumahnya. Begitu ditemukan, pada Kamis (7/9), tubuh korban yang berusia 64 tahun dan 34 tahun, dalam kondisi tinggal kerangka. Kulit yang membalut tulang mereka telah mengelupas di sana-sini. Menurut polisi, ibu dan anak itu diperkirakan telah meninggal satu bulan sebelumnya.

Seperti diwartakan banyak media, keluarga itu disebut jarang bergaul. Tetapi, sangat disayangkan Apabila Kaum atau pengurus RT setempat juga Tak Acuh Buat memperhatikan lingkungan Sekeliling. Toh, mereka Kaum di lingkungan itu juga. Minimal di tengoklah Apabila seminggu Tak keluar rumah. Sejauh ini polisi memang Tetap menyelidiki peristiwa tersebut, Berkualitas motif maupun penyebab Mortalitas korban.

Dari fakta-fakta awal yang diungkap ke publik, korban diketahui tinggal di kompleks perumahan kelas menengah atas. Mereka tentu Pandai dipastikan punya perangkat teknologi Buat berkomunikasi, entah Buat menghubungi Keluarga, Mitra, atau tetangga Sekeliling seandainya Terdapat kesulitan. Pertanyaannya, sudah demikian keringkah Rekanan sosial korban dengan orang-orang terdekat mereka sehingga hanya meninggalkan secarik kertas di meja berisi nomor seseorang Buat dihubungi? Apakah mereka Tak tergabung di grup Whatsapp keluarga atau lingkungan RT setempat? Itu juga Tetap Asrar, sekaligus ironi di tengah dunia yang katanya kian terhubung.

Cek Artikel:  Mendorong Keamanan Lingkungan sebagai Pilar Stabilitas Nasional

Publik mungkin Tetap ingat peristiwa tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, November tahun Lewat. Mereka yang terdiri dari Orang Sepuh, ibu, anak, dan Om, ditemukan Kaum Sekeliling sudah dalam kondisi Tak bernyawa dengan tubuh membusuk. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi yang juga melibatkan Spesialis forensik dan tim autopsi psikologi, korban Tak tewas berbarengan. Mereka juga Tak kelaparan seperti diduga sebelumnya. Menurut psikolog, beberapa korban Mempunyai masalah fisik dan kejiwaan yang Tak Konsisten. Sang ibu disebut menderita kanker. Selain itu, keluarga tersebut juga terlilit utang, tetapi sungkan meminta pertolongan dan Donasi kerabat. Seperti korban di Cinere, keluarga itu juga disebut tertutup dan jarang bergaul.

Cek Artikel:  Memperkuat Ekonomi Daerah Melalui UMKM dan Koperasi di NTT

Tetapi, apa pun motif dan penyebab Mortalitas dua keluarga tersebut, peristiwa ini menyadarkan kepada kita betapa pentingnya kepedulian terhadap lingkungan Sekeliling. Korban di Cinere ataupun Kalideres, baru diketahui sebulan dan beberapa minggu setelahnya. Fakta itu menunjukkan kurangnya kepekaan sosial, terutama Kaum Sekeliling.

Perkembangan teknologi yang Membikin dunia nyaris tanpa sekat, kini memang memungkinkan kita terhubung dengan siapa pun, Ketika pun, dan di mana pun. Kita kini Pandai bebas bercakap-cakap, bahkan dengan orang yang Tak kita kenal dari dunia antah-berantah sekalipun. Tetapi, mbok ya jangan lupakan juga orang-orang terdekat kita, Berkualitas itu tetangga, Mitra, kerabat, Keluarga, maupun sesama Personil keluarga. Tak Terdapat salahnya saling berkabar. Bukankah Religi juga menyuruh kita Buat menjaga dan menjalin silaturahim?

Cek Artikel:  Mimbar Belakang Kebijakan Tapera

Setiap Insan memang punya persoalan. Tetapi, Tak Segala punya kemampuan yang sama dalam menghadapinya, Berkualitas secara fisik maupun mental. Tekanan hidup yang semakin berat Lamban-Lamban juga dapat mengguncang daya tahan kesehatan mental seseorang. Itulah mengapa para psikolog menyarakan pentingnya saling berbagi (sharing) dan Acuh (caring). Dengan bercerita, siapa Paham Terdapat jalan keluarnya ketimbang memendam persoalan itu sendirian.

Mereka yang bunuh diri atau gelap mata menjadi pencuri dan pembunuh karena terjerat pinjaman dan judi online, misalnya, menunjukkan betapa sebagian dari masyarakat kita Mempunyai ketahanan mental yang Ringkih. Belum Kembali kasus bullying di kalangan remaja yang Tak jarang juga berakhir dengan bunuh diri. Meminjam istilah Bonek, apa ini juga enggak bahaya tah? Persoalan semacam ini jangan pernah dianggap sepele. Perlu kepedulian dan upaya penanganan yang serius dan sungguh-sungguh dari kita Segala. Minimal di lingkungan terdekat. Wasalam.

Mungkin Anda Menyukai