liputanindo.com – Alhamdulillah, akhirnya liputanindo memperoleh kesempatan emas mencoba produk baru Honda CBR250RR di trek divisi Product Quality Engineering (PQE) PT. AHM yang bersebelahan dengan komplek pusat pelatihan berkendara Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) yang berada di kawasan Greenland International Industrial Centre (GICC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Perubahan signifikan yang dilakukan Honda pada jeroan dapur pacu Honda CBR250RR lumayan bikin kepo. Pandai sobat baca dan simak videonya di artikel terdahulu bahwa Honda bukan hanya Membikin motor Mempunyai gaya tonjokan balik piston ke arah crankshaft akibat ledakan yang terjadi di ruang bakar yang sedikit memperoleh tweak berupa kenaikan rasio kompresi dan memasukan campuran udara + bbm lebih banyak dan lebih Lamban ke ruang bakar. Tetapi juga seakan Honda juga memberikan jalan lebih Fasih kepada torsi hasil ledakan ruang bakar ini dengan Langkah sedikit merenggangkan torsi tekanan ring riston ke dinding silinder.
Yes ini baru teori sesuai yang liputanindo peroleh langsung dari Pak Endro. Kenyataannya? Asli, linear banget sob, kongruen, sama dan sebangun!! Sama persis teori dengan feel yang diberikan. Menurut liputanindo CBR250RR versi mesin baru ini lebih enteng dikail powernya, Asli lebih gampang mesin menyalak dan menyentuh red-line RPM/limiter di 14 .000 RPM dan feel kencangnya Benar-Benar terasa terutama pada tarikan di RPM awal. Ketika pertama kali merasakan jambakan torsinya liputanindo langsung berfikir . . ahhhh edan bener, nambah 1 gigi di sproket belakang, pengaruhnya Benar-Benar terasa yaaaa.
Secara Lazim liputanindo merasa Honda merancang ulang mesin ini sehingga ia Pandai memberikan Sekalian jawaban yang diinginkan Buat CBR250RR. Power lebih tinggi dengan Memajukan top-end power 1 PS dan Buat tarikan Rendah juga Bukan dilupakan karena Honda juga Membikin Percepatan lebih kuat dengan Langkah mengubah final gear ratio. Ahh itukan menurut perasaan? Gimana data kuantitatifnya?
Menggunakan Racelogic V-Box yang mengukur berbasiskan GPS diperoleh bahwa Percepatan 0-60 km/jam yang dilakukan oleh liputanindo berbobot 62,5 kg dengan tinggi 160 cm adalah 3,1 detik dalam 28,28 meter atau memperoleh Percepatan sebesar 0,5 G.
Sementara itu menggunakan alat ukur yang sama ketika ditest di sirkuit AHM PQE Buat Percepatan 0-100 km/jam diperoleh Bilangan Percepatan 6,39 detik Buat 102,99 meter atau memperoleh Percepatan sebesar 0,38 G. Sekalian ini adalah Percepatan dari keadaan Tenang. Kalau sobat analisa lebih dalam Pandai terlihat bahwa grafikya curam di awal bahkan di 3 detik pertama kemudian agak sedikit melandai pada Ketika mulai mendekat ke 100 km/jam.
Bagaimana Kalau dibandingkan dengan data Percepatan CBR250RR generasi pertama? Akslerasi dari Tenang Tamat 60 km/jam Ketika pengetesan CBR250RR generasi awal itu 3,36 detik, Lampau Racelogic pun merekam Percepatan 0-100 km/jam di time 7,38 detik. Dan grafik batang dari Percepatan Honda CBR250RR MY2023 Kalau dibandingkan dengan CBR250RR generasi pertama plus ZX25R generasi awal 2020 Pandai sobat lihat di gambar berikut:
Terlihat banget bahwa R&D Honda berhasil mempertahankan gelar akselersi terbaik di 0-60 km/jam dengan berhasil bubuhkan time 0,37 detik lebih Segera dari ZX25R. Sementara Buat Percepatan 0-100 km/jam, Honda berhasil memperpendek ketertinggalan dari ZX-25R dari awalannya beda Tamat 1,15 detik-an, hingga akhirnya sekarang hanya kalah 0,16 detik saja. Yes, Honda CBR250RR terbaru lebih galak di RPM awal, dan lebih kencang soal top-end power dibandingkan pendahulunya ini dibuktikan dari feel maupun menggunakan data!
Oke, AHM sebelumnya menginformasikan bahwa selain final gear ratio, CBR250RR juga mengalami update dari gear ratio transmisi. Ahh kepo dong Buat Menonton hasil perubahannya? Buat menjawabnya liputanindo coba cek hasil speed di RPM tinggi tiap gear 1 Tamat gear 6 selain mengukur Percepatan 0-60 dan 0-100 km/jam dan hasilnya diperoleh sebagai berikut:
- Gear 1 : 58 km/jam on speedometer @12.500 RPM
- Gear 2 : 90 km/jam on speedometer @13.000 RPM
- Gear 3 : 116 km/jam on speedometer @14.000 RPM
- Gear 4 : 146 km/jam on speedometer @14.000 RPM
- Gear 5 : 172 km/jam on speedometer @14.000 RPM
Edan kan? 172 km/jam on-speedometer Pandai diraih hanya di gear 5, oleh karena itu Bukan menutup kemungkinan bahwa motor ini Pandai digeber di atas 180 km/jam dengan top speed di red-line gear 6 Kalau ridernya jago, berani dan treknya juga Cakap (cukup panjang).
- 75 km/jam on speedometer | 69,39 km/jam on GPS raceLogic
- 132 km/jam on speedometer | 124,02 km/jam on GPS raceLogic
- 169 km/jam on speedometer | 160,47 km/jam on GPS raceLogic
- 172 km/jam on speedometer | 163,32 km/jam on GPS raceLogic
- 174 km/jam on speedometer | 165,45 km/jam on GPS raceLogic
Selain mengukur speed di setiap top-end gear, via data speedometer dan GPS Racelogic liputanindo juga berhasil membandingkan data yang terbaca di speedometer dan GPS sehingga diperoleh grafik berikut:
Baca grafiknya gimana? Y = 1,03X +3,7. Kira-kira hasil pembacaan speedometer itu lebih lebay 0,03 kali atau 3% lebih berlebihan dari pembacaan yang dilakukan oleh GPS sebagai pembanding. Cukup kecil tho?
Jadi begitu sob, secara Lazim melalui sesi test ride ini, segala perkiraan teorietis awal yang kita perkirakan berdasarkan perubahan teknis di dalam jeroan mesin, secara Lazim Sekalian dapat dibuktikan. Mulai dari naiknya top-end power, mudahnya power dan torsi dikail semenjak awal, feel handling menikung yang lebih Kukuh karena kehadiran sistem suspensi depan SFF-BP dari Showa Tamat feel transmisi yang lebih lembut Ketika pergantian gear-nya karena secara Lazim Honda melakukan ubahan yang cukup banyak pada gearbox ratio dan juga final gear rationya. Kesimpulannya, FIX, Honda CBR250RR MY2023 ini lebih galak dan lebih kencang dari generasi pendahulunya! Jangan lupa juga simak vlognya sob.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo