DINAS Kesehatan Kota Bandung menyiapkan bank sampel Kepada menyimpan sampel menu makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang Begitu ini sudah mulai didistribusikan ke sekolah.
Pendistribusian MBG sudah dilakukan ke-14 sekolah dengan perincian tujuh sekolah dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Husein Sastranegara dan tujuh sekolah dari SPPG Sukajadi dengan total 7.000 siswa.
“Di bank sampel tersebut disimpan satu menu, di dalam pendingin makanan. Kalau misalnya terjadi keracunan makanan dan sebagainya, kami periksa makanan yang di Letak sekolah dan sampel itu,” Terang Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, Rabu (8/1).
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan memonitor dan melakukan Penilaian dengan waktu yang telah ditentukan terkait kondisi gizi siswa yang menerima manfaat dari program Presiden Prabowo Subianto
tersebut. “Kami akan monitoring seperti apa perkembangan gizi Eksis sesudah kegiatan ini. Biasanya per tiga bulan melalui unit kesehatan sekolah (UKS).”
Menurut Anhar, sesuai arahan dari pemerintah pusat, pihaknya juga ikut
serta melakukan pemantauan kebersihan dapur yang Membangun MBG, karena yang paling Krusial adalah bagaimana gizi dari makanan, kebersihan dan sanitasi dapurnya. Upaya ini dilakukan agar gizi program itu sesuai dengan yang dibutuhkan meskipun pengusaha yang dikerjasamakan sudah profesional, sehingga pengawasan pun harus dilakukan secara ketat.
“Secara formal mungkin Sabtu ini kami akan langsung mengadakan pelatihan buat para penjaga. Jadi secara Formal karena nanti mereka harus punya sertifikat,” tambahnya.
Anhar menilai, pembuatan makanan di dapur MBG yang dilakukan pada Pagi hari sudah cukup Bagus. Makanan Dapat lebih segar serta layak Begitu dikonsumsi siswa di jam sekolah.
Dengan begitu, diharapkan makanan tersebut Dapat menjaga gizi para siswa ke depannya, sehingga mereka juga menjadi anak yang sehat agar Dapat melakukan berbagai aktivitas.
“Apabila makanan menu seperti ini dikonsumsinya juga di luar sekolah,
Niscaya bakalan Segera Kepada perbaikan status gizi yang rendah. Tapi Kepada status gizi yang sudah bagus akan Konsisten,” sambung Anhar.
Sementara itu Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Toni Wijaya, mengapresiasi jajaran TNI dan Polri telah membantu menyukseskan program MBG. Menu yang disajikan memenuhi standar gizi, Tetapi Eksis kekurangan Bukan Mengenakan susu sesuai anjuran Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau terkendala Biaya, DPRD Kota Bandung sudah mengalokasikan dan sebesar Rp29,5 miliar Kepada operasional MBG 2025, termasuk Kepada beli alat makan. DPRD berharap MBG Bisa meningkatkan gizi anak anak sekolah mulai dari TK Tamat SMA. Sekalian siswa di Kota Bandung harus
dapat MBG. Sekolah yang belum mendapat, Niscaya akan mendapat giliran,” sambungnya.