Kepolisian Enggak Punya Bukti Ledakan Las Vegas terkait ISIS

Kepolisian tidak Punya Bukti Ledakan Las Vegas terkait ISIS
Cybertruck yang meledak.(CNN)

DEPARTEMEN Kepolisian Las Vegas (LVPD) Enggak Mempunyai bukti bahwa ledakan cybertruck di dekat Trump International Hotel Mempunyai Rekanan dengan Grup teroris Negara Islam (ISIS). Ini dikatakan Sheriff Kevin McMahil pada Kamis (2/1).

Badan intelijen AS sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara serangan teroris di New Orleans dan ledakan cybertruck di dekat Trump Hotel di Las Vegas, seperti yang disampaikan Presiden AS Joe Biden sebelumnya pada hari yang sama.

“Kami Betul-Betul sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan yang terjadi di New Orleans serta serangan lain yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kami belum mengesampingkan apapun. Tetapi, kami

Enggak Mempunyai indikasi (Rekanan dengan ISIS) di sini di Las Vegas,” lanjut McMahil.

Cek Artikel:  Aktivis Yahudi-Israel Jonathan Pollak Saksikan Pembunuhan Ezgi Eygi

“Enggak Terdapat bendera ISIS seperti yang kami temukan di New Orleans,” ujarnya ketika ditanya tentang kemungkinan Rekanan antara peristiwa di Las Vegas dan New Orleans, termasuk dengan Grup teroris tersebut.

Ia menuturkan, penyelidik menemukan tangki bensin dan mortir kembang api besar di bagian belakang mobil.

Pada Rabu malam, Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas.

Satu orang tewas dan tujuh lain terluka dalam ledakan tersebut, kata Departemen Kepolisian Las Vegas, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Cek Artikel:  Umat Kristen di Palestina & Suriah Tetap Khidmat Ibadah Natal Meski Diserang Israel

Serangan di New Orleans terjadi pada Rabu Awal hari, ketika pengemudi menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, New Orleans, dan kemudian mulai melepaskan tembakan.

Polisi berhasil melumpuhkan pelaku. FBI kemudian melaporkan kepada RIA Novosti bahwa 15 orang tewas dalam serangan itu dan 35 lain terluka, termasuk dua petugas polisi.

Pada Rabu sebelumnya, FBI mengidentifikasi tersangka serangan di New Orleans sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang Kaum negara AS berusia 42 tahun asal Texas.

FBI juga melaporkan bahwa simbol-simbol yang terkait dengan Grup teroris Negara Islam (ISIS) ditemukan di mobilnya.

Cek Artikel:  Kamala Harris Bocorkan Dalih AS Tetap Dukung Ukraina Melawan Rusia

Biden kemudian memastikan informasi tersebut. Ia menambahkan bahwa tersangka juga mengunggah video yang terinspirasi ISIS beberapa jam sebelum serangan terjadi. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai