Iran Serius Golongan Perlawanan Baru akan Muncul di Suriah

Iran Yakin Kelompok Perlawanan Baru akan Muncul di Suriah
Anggota Suriah.(Al Jazeera)

KEPALA Keamanan Iran Ali Akbar Ahmadian mengindikasikan bahwa Golongan perlawanan baru akan muncul di Suriah Demi melawan Israel, menyusul jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, menurut media pemerintah Iran.

“Dengan pendudukan Area Suriah oleh rezim Zionis, perlawanan baru telah lahir yang akan terwujud di tahun-tahun mendatang,” ucap Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, seperti yang dilaporkan oleh kantor Informasi IRNA.

Ahmadian menekankan selama pertemuan dengan menteri luar negeri Oman bahwa poros perlawanan anti-Israel yang didukung Iran tetap utuh meskipun Assad Anjlok pada 8 Desember 2024.

Bashar Al-Assad, sekutu dekat Teheran, melarikan diri dari Suriah setelah serangan Segera oleh Golongan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyebabkan perebutan Damaskus. 

Cek Artikel:  Palestina Harap Rusia Mainkan Peran Kunci Lelah Stabilitas Timur Tengah

Pasca-Assad, Israel mengintensifkan serangan udaranya terhadap fasilitas militer Suriah. Tujuannya mencegah aset strategis Anjlok ke tangan musuh.

Selain itu, Laskar Israel telah menguasai Posisi strategis dalam Area penyangga yang dipantau PBB di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang awalnya direbut selama perang Arab-Israel tahun 1967.

Tindakan ini telah dicap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata tahun 1974 oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Iran telah mengutuk keras perampasan tanah oleh Israel di Suriah, menegaskan kembali pendiriannya terhadap tindakan Israel di Area tersebut.

Sekutu Teheran, termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, telah menghadapi kemunduran yang signifikan dalam konfrontasi baru-baru ini dengan Israel, terutama sejak perang Gaza meletus pada tahun 2023.

Cek Artikel:  Setahun Berperang, Israel Serang 40 Ribu Sasaran Hamas di Gaza

Dalam sambutannya, Ahmadian menegaskan kembali pendirian Iran yang Kagak berubah mengenai kebijakan nuklirnya bahwa Teheran Kagak mengejar senjata atom. 

Hal ini menyusul komentar terbaru Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi yang menyatakan frustrasi internal atas komitmen Global yang Kagak terpenuhi–seperti pencabutan Denda–telah memicu perdebatan di Teheran tentang potensi perubahan dalam kebijakan nuklir.

Meskipun demikian, Iran tetap bersikukuh bahwa program nuklirnya semata-mata Demi tujuan damai dan menyangkal adanya ambisi Demi mengembangkan persenjataan. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai