Gerakan Anak Abah Anies Golput bentuk Perlawanan Terhadap Elite

Gerakan Anak Abah Anies Golput bentuk Perlawanan Terhadap Elite
Anies Baswedan dikerumuni warga saat berolahraga di arena car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta(MI/Usman Iskandar)

Gerakan anak Abah Anies Baswedan terus mencuat di berbagai platform media. Gerakan masyarakat tersebut mengimbau agar tidak datang ke TPS atau Mencoblos semua, sehingga suara tidak sah.

Menanggapi itu, juru bicara Anies, Absahrin Hamid, menilai bahwa fenomena tersebut adalah wajar. Absahrin menyebut keinginan untuk tidak mencoblos merupakan sebuah gerakan perlawanan terhadap keputusan elit yang tidak aspiratif.

“Yang tidak mengakomodir suara dan aspirasi masyarakat yang sebagian besar mendukung Anies,” ungkap Absahrin melalui akun media sosial X, yang dikutip Senin (9/9).

Baca juga : Parpol Kagak Wakili Kehendak Rakyat di Pilkada

“Memilih adalah Hak konstitusional warga negara untuk menentukan pemimpinnya. Dan bila di kertas suara tidak terdapat figur yang diinginkan untuk dipilih, maka dapat digunakan atau tidak digunakan. Dan itu dijamin oleh konstitusi,” tambahnya.

Cek Artikel:  Birui Kerugian Rp300 Triliun Kasus Korupsi Timah Uzuri Kontorversi

Absahrin menjelaskan bahwa hal itu serupa dengan calon tunggal. Diletakkan kotak kosong, untuk menampung aspirasi yang berbeda dari figur yang terdapat di kertas suara.

Menurutnya, fenomena tak ingin datang ke TPS ini jadi tantangan bagi Pembentuk UU dan Pemerhati atau Akademisi Politik untuk urun rembug memperkaya khazanah regulasi politik di Indonesia.

“Agar setiap aspirasi terdapat ruang ekspresinya. Karena menyalurkan atau tidak menyalurkan suara adalah hak warga negara. Bukan Kewajiban warga negara. Dan tidak menyalurkan hak suara bukanlah perbuatan pidana,” tandas Absahrin. (Ykb/P-2)

Mungkin Anda Menyukai