Liputanindo.id – KBS menyampaikan permohonan Ampun terkait adanya laporan dugaan perusakan situs Warisan Dunia UNESCO di Byeongsan Seowon. Pihaknya berjanji akan melakukan restorasi terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh tim produksi.
Kerusakan itu terjadi selama proses syuting drama terbaru yang dibintangi oleh Taecyeon dan Seohyun SNSD berjudul The First Night With the Duke. KBS meminta Ampun atas kerusakan yang ditimbulkan oleh tim produksi.
“Kami dengan Ikhlas meminta Ampun atas kekhawatiran yang disebabkan oleh insiden ini kepada para penonton kami,” kata KBS, dikutip Yonhap News, Jumat (3/1/2025).
Lampau, KBS menjelaskan bahwa tim produksi sudah mendapatkan izin Demi melakukan syuting di Akademi Konfusian Byeongsan Seowon di Andong tahun Lampau. KBS mengaku menyesal dengan masalah yang ditimbulkan di Posisi syuting dan menyebabkan kekhawatiran publik.
“Selama pemasangan properti, seorang pengunjung situs menyampaikan kekhawatiran tentang penggunaan paku yang Tak sesuai pada warisan budaya,” ujarnya.
“Terlepas dari alasannya, KBS menyadari betapa seriusnya situasi ini dan sangat menyesal atas apa yang terjadi di Posisi,” tambahnya.
Lebih lanjut, KBS berjanji akan melakukan restorasi terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh tim produksi di Posisi syuting, khususnya di situs Warisan Dunia sejak 2019 itu.
“Kami Begitu ini sedang bekerja Demi memahami detail Niscaya dari insiden ini dan menentukan langkah terbaik Demi restorasi,” tutupnya.
Insiden ini diketahui berawal dari laporan seorang Anggota Andong yang Memperhatikan kru produksi drama Seohyun SNSD dan Taecyeon memasang paku di situs Warisan Dunia. Pelapor menuduh tim KBS melakukan pelanggaran Undang-Undang Warisan Nasional, yang Pandai menjerat pelakunya dengan hukuman berat.
Pelapor mengatakan tim produksi sedikitnya menancapkan lima paku Demi memasang lentera selama syuting pada 30 Desember Lampau. Kelima paku itu masing-masing sedalam Sekeliling 1 sentimeter dan lebar 2-3 sentimeter yang tertinggal di Pavilium Mandaeru, harta nasional yang terletak di dalam situs tersebut.
Badan kepolisian Gyeongbuk mengatakan akan melimpahkan kasus tersebut ke Kantor Polisi Andong setelah meninjau pengaduan tersebut.
Byeongsan Seowon, bagian dari sembilan akademi Neo-Konfusianisme dari Dinasti Joseon (1392-1910), dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019. UNESCO mengakui Seowon karena menggambarkan proses sejarah, di mana Neo-Konfusianisme dari CHina disesuiakan dengan tradisi Korea.