RENCANA Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk pasukan siber (cyber army), membelalakkan mata publik. Pasalnya, pasukan siber itu dimaksudkan untuk membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kenapa pula cuma membela Anies? Apakah cuma Anies yang perlu dibela? Apakah muslim di Jakarta hanya Anies saja? Pertanyaan itu semakin mengerucut ketika mengetahui MUI DKI Jakarta mendapat hibah Rp10 miliar dari Pemprov DKI Jakarta. Bandingkan dengan Nahdlatul Ulama yang cuma digelontorkan Rp5 miliar dan Muhammadiyah cuma Rp4 miliar..
2018 lalu ada Muslim Cyber Army (MCA). Tujuannya adalah untuk menghadang isu negatif oleh pihak lawan, tapi malah justru kerap menyebarkan hoaks di media sosial. Apakah seperti ini yang dimaksud MUI DKI Jakarta? Atau untuk menjadi buzzer Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?