POTENSI cuaca ekstrem cukup merata terjadi di 33 daerah di Jawa Tengah Senin (30/12) dan gelombang tinggi hingga mencapai 4 meter kembali menjadi ancaman serius di perairan selatan. Penduduk Bagus di darat maupun laut diimbau Kepada waspada ancaman bencana hidrometeorologi dan resiko Enggak baik di perairan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani, Semarang, Senin (30/12) kembali mengeluarkan peringatan Awal terjadinya potensi cuaca Enggak baik Bagus di darat maupun laut di Jawa Tengah, cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi di cukup merata di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura, Jawa Tengah bagian barat, timur, Pesisir Selatan hingga Solo Raya.
Selain itu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah juga patut Kepada diwaspadai oleh Penduduk beraktivitas di laut maupun pesisir karena ketinggian dapat mencapai 4 meter, karena cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang maupun kapal barang.
“Enggak hanya gelombang tinggi mencapai 4 meter, tetapi potensi banjir air laut pasang (rob) juga mengancam sejumlah daerah di pesisir selatan Jawa Tengah hingga Selasa (31/12),” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Feriharti Nugrohowati.
Potensi gelombang tinggi ini, menurut Feriharti Nugrohowati, dipicu oleh keberadaan bibit siklon tropis 98S di Samudra Hindia, sebelah barat Bengkulu. Bibit siklon tersebut meningkatkan kecepatan angin, yang turut memicu gelombang tinggi, terutama di Distrik selatan Jawa Tengah, seperti Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati secara terpisah mengatakan cuaca ekstrem juga kembali berpotensi cukup merata di Jawa Tengah. Ia mengimbau Penduduk Kepada mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut.
Berdasarkan pengamatan Gambaran satelit cuaca Senin (30/12) pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, cuaca ekstrem berpotensi di 33 daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Sakral dan Jepara.
Selain itu, ungkap Farita Rachmawati, cuaca ekstrem juga berpotensi di Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. “Sedangkan lima daerah yakni Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Demak dan Semarang berpeluang diguyur hujan ringan-sedang,” tambahnya.
Pagi sebagian besar berawan, menurut Farita Rachmawati, Tetapi memasuki siang, sore hingga awal malam cuaca akan berubah dengan turunnya hujan ringan-sedang dan berpotensi ekstrem dengan angin bergerak dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95%. (N-2)