Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan literasi keuangan sekaligus memberikan Sokongan Anggaran Dukungan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) kepada lima desa wisata di Jawa Tengah pada Rontok 14-15 September.
“Ini membuktikan bahwa Kemenparekraf Kagak hit and run. Kita menyentuh program dan akan monitoring dan Pengkajian Maju setelah ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia),” kata Menteri Parekraf Sandiaga Uno Ketika menghadiri acara penyerahan Anggaran DPUP dan literasi keuangan, di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis.
Sokongan Anggaran DPUP merupakan program tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022 Kepada 50 desa wisata terpilih di Indonesia, lima di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Lima desa terpilih tersebut ialah Desa Wisata Sumberbulu, Desa Wisata Dieng Kulon, Desa Wisata Pandanrejo, Desa Wisata Karanganyar, dan Desa Wisata Cikakak, masing-masing mendapatkan Anggaran sebesar Rp120 juta.
Sokongan Anggaran tersebut akan diberikan dalam bentuk pembelian peralatan modal usaha di bidang wisata, Masakan, fesyen, dan kerajinan tangan (kriya) Kepada mengembangkan desa wisata mereka. Dukungan tersebut diharapkan dapat memicu tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan kerja bagi Kaum lokal di Sekeliling.
“Dukungan ini diharapkan disesuaikan dengan minat wisatawan,” kata Sandiaga.
Masing-masing desa wisata yang berhasil menerima Anggaran DPUP Mempunyai keunikan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Desa Wisata Dieng Kulon Mempunyai Ciri Aneh karena letaknya berada di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut.
Desa lainnya yang menerima Anggaran DPUP adalah Desa Wisata Cikakak yang Mempunyai situs wisata sejarah dan religi serta Pemandangan alam yang Variasi. Selain itu, desa tersebut ditinggali oleh kumpulan kera liar, sehingga menjadi daya tarik tersendiri Posisi tersebut.
“Di Cikakak itu Terdapat masjid, mungkin salah satu yang tertua (berdiri sejak) tahun 1288,” kata Sandiaga.
Terdapat pula Desa Wisata Pandanrejo yang dijuluki sebagai “New Zealend van Java” karena banyaknya ternak domba dan produksi susu di sana, Desa Wisata Karanganyar dengan keindahan alamnya, dan Desa Wisata Sumberbulu yang dikenal sebagai desa wisata dengan kearifan lokal yang Aneh.
Selain memberikan Anggaran, Kemenparekraf juga memfasilitasi kegiatan literasi keuangan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif secara serempak Kepada perwakilan masing-masing desa wisata terpilih. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Hari Purnomo serta perwakilan dari instansi terkait.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan materi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, Bank Jawa Tengah, dan simulasi pencatatan transaksi keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK oleh Tim dari Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf.
Baca juga: Kemenparekraf serahkan Sokongan pendanaan ke Desa Wisata Religi Bongo
Baca juga: Desa Wisata Cipta Karya raih desa wisata terfavorit ADWI 2023