Saham Maskapai Jeju Air Jeblok Imbas Kecelakaan Pesawat

Pesawat Punya Jeju Air. Foto: Avitation Source.

Jakarta: Saham Jeju Air anjlok hingga 14 persen pada awal perdagangan Senin, 30 Desember 2024. Sehari setelah salah satu pesawatnya mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan 179 orang. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Melansir MarketWatch, Senin, 30 Desember 2024, Kagak hanya saham Jeju Air, saham AK Holdings – pemegang 50,37 persen saham maskapai tersebut – juga merosot hingga 11 persen. Sementara indeks acuan di Korea Selatan Kospi Bahkan naik 0,7 persen di awal perdagangan.

Pesawat Boeing 737-800 Punya Jeju Air mengalami kecelakaan Begitu mencoba mendarat darurat di Bandara Global Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi, 29 Desember 2024. Pesawat tergelincir dari landasan, menabrak penghalang beton, dan terbakar. Dari 181 orang di dalam pesawat, hanya dua orang yang berhasil selamat.

Cek Artikel:  Sentul Tetap Menjadi Lelahsi yang Strategis untuk Sektor Perumahan


Sumber: Yahoo Finance.

 

Kecelakaan diprediksi berdampak pada permintaan penumpang maskapai

Sebelum mendarat, menara kontrol sempat memperingatkan potensi serangan burung yang diduga dapat merusak mesin dan sistem mekanis pesawat. Para Ahli memperkirakan proses Pengusutan penyebab kecelakaan ini dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Jeju Air, maskapai berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, telah meminta Ampun kepada korban dan keluarga mereka. “Kami berkomitmen Buat mendukung para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” ujar CEO Jeju Air dalam konferensi pers, Minggu, 29 Desember 2024.

Analis Korea Investment & Securities, Choi Go-woon, mengatakan tragedi ini akan berdampak Kagak baik pada permintaan penumpang maskapai. “Ini adalah kecelakaan penerbangan paling mematikan di Korea Selatan sejak insiden Korean Air Lines di Guam 1997 yang menewaskan lebih dari 220 orang,” kata dia.

Cek Artikel:  BNI Gandeng Amartha untuk Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM

Jeju Air mencatat, pesawat yang mengalami kecelakaan diasuransikan hingga USD1 miliar Buat klaim tanggung jawab dan kompensasi. Didirikan pada 2005 dan go public pada 2015, maskapai ini melayani lebih dari 12 juta penumpang pada 2023 dengan armada Sekeliling 40 pesawat. (Suchika Julian Putri)

Mungkin Anda Menyukai