Rupiah Menguat 0,53% Pagi Ini ke Level Rp16.150/USD

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Jakarta: Nilai Ganti (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan cukup signifikan, menjelang penutupan perdagangan tahun ini.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 30 Desember 2024, rupiah hingga pukul 09.44 WIB berada di level Rp16.150 per USD. Mata Dana Garuda tersebut naik sebanyak 85 poin atau setara 0,53 persen dari Rp16.235 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar Dana Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Amerika Perkumpulan (AS) tetap kuat, didorong oleh sikap agresif Federal Reserve terhadap Bangsa Kembang hingga 2025 dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi serta kinerja ekonomi yang kuat di Dasar pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

Inflasi indeks harga konsumen di ibu kota Jepang tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Desember karena meningkatnya tekanan harga, data pemerintah menunjukkan pada Jumat, menjaga Kesempatan kenaikan Bangsa Kembang jangka pendek oleh Bank of Japan (BoJ) tetap Eksis.

Cek Artikel:  Pertanian Organik Prinsip, Manfaat, dan Potensi Besar bagi Ketahanan Pangan Indonesia

“Beberapa pembuat kebijakan Bank of Japan Menonton kondisi yang selaras Demi kenaikan Bangsa Kembang jangka pendek, dengan satu memprediksi tindakan dalam waktu dekat,” terang Ibrahim.

Sementara Penjabat Presiden Korea Selatan Perdana Menteri Han Duck-soo menghadapi pemungutan Bunyi pemakzulan pada Jumat di tengah krisis politik yang dipicu oleh sidang pertama Mahkamah Konstitusi tentang darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol yang berumur pendek.

“Dorongan Demi memakzulkan Han telah memperdalam krisis, menempatkan demokrasi negara itu dalam ketidakpastian dan menimbulkan kekhawatiran dari para sekutu,” urai Ibrahim.
 

 

Kekhawatiran ambruknya daya beli

Berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ekonom hingga pelaku usaha menjerit daya beli masyarakat Indonesia anjlok pada tahun ini. Kondisi ini dikhawatirkan Membangun aktivitas ekonomi melambat.

Cek Artikel:  Tutup Defisit APBN 2024, Pemerintah Utang Kembali Rp600 Triliun

Dari sisi level konsumsi rumah tangga, selama tiga kuartal tahun ini Lanjut tumbuh di Dasar lima persen. Per kuartal III-2024 saja, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen (yoy). Membangun laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 hanya 4,95 persen.

“Meski begitu, pemerintah Tetap bersikeras menganggap daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga. Terjaganya daya beli dilihat dari sudut pandang indeks keyakinan konsumen per November yang Tetap naik ke level 125,9, hingga indeks penjualan riil yang juga Tetap tumbuh meski hanya 1,7 persen,” terang Ibrahim.

Sebaliknya para ekonom Menyantap daya beli masyarakat sudah nampak Jernih tengah Anjlok. Demi Menonton data daya beli masyarakat  melambat, Dapat merujuk pada realisasi kondisi ekonomi pada kuartal III-2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Cek Artikel:  Perusahaan Baja Ini Dukung Transformasi Industri Hijau Nasional


(Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI)

Kuartal III-2024 Dapat menjadi acuan dalam Menonton daya beli sesungguhnya masyarakat, karena Bukan Eksis Unsur musiman yang menolong Bilangan pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

“Sehingga, pertumbuhan ekonomi dan konsumsi dari yang sebelumnya di atas lima persen menjadi di Dasar lima persen. Itu sebenarnya tanda yang clear Eksis potensi pelemahan daya beli,” ucap Ibrahim menegaskan.

Menonton berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

“Demi perdagangan hari ini, mata Dana rupiah fluktuatif Tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.220 per USD hingga Rp16.300 per USD,” tutup Ibrahim.

Mungkin Anda Menyukai