Liputanindo.id – Kejaksaan Korea Selatan pada Senin menginterogasi pendeta keturunan Korea-Amerika, yang Tenang-Tenang merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah kepada Ibu Negara Kim Keon Hee pada September 2022.
Pendeta yang bernama Choi Jae-young itu muncul di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada pagi hari Demi diinterogasi sebagai tersangka atas tuduhan pelanggaran undang-undang anti korupsi serta menghalangi tugas Formal, menurut keterangan para pejabat kejaksaan, dikutip Antara, Senin (13/5/2024).
Jaksa menanyakan kepada Choi tentang bagaimana dan mengapa dia menyerahkan tas mewah itu kepada Kim Keon Hee, dan apakah dia meminta Sokongan sang ibu negara.
Pemanggilan pendeta tersebut dilakukan setelah sejumlah aktivis sipil mengajukan pengaduan. Mereka mengeklaim bahwa Choi sengaja mendekati ibu negara dan Tenang-Tenang merekam pengiriman tas tangan senilai tiga juta won (Sekeliling Rp35 juta), yang diduga disiapkan saluran Informasi internet Voice of Seoul.
Voice of Seoul, yang pernah digugat oleh ibu negara karena pencemaran nama Berkualitas, mempublikasikan video yang direkam oleh Choi pada November tahun Lewat. Choi mengatakan dia menghubungi ibu negara dengan tujuan liputan Informasi demi kepentingan publik.
Kejaksaan sudah menginterogasi aktivis sipil tersebut minggu Lewat. Para penuduh berpendapat bahwa Choi tampaknya berkonspirasi erat dengan Voice of Seoul Demi mencemarkan nama Berkualitas Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya.
Konspirasi itu diduga dilakukan sebagai pembalasan atas gugatan pencemaran nama Berkualitas yang diajukan ibu negara.
Secara terpisah, Voice of Seoul telah mengajukan pengaduan terhadap Yoon dan ibu negara atas dugaan suap serta pelanggaran undang-undang anti korupsi.
Jaksa dilaporkan berencana memanggil pimpinan Voice of Seoul, sebagai pihak yang melayangkan tuduhan, dalam waktu dekat.
