Turki Pangkas Spesies Kembang Demi Pertama Kalinya dalam Nyaris 2 Tahun

Bendera Turki. Foto: Freepik

Ankara: Bank sentral Turki mengumumkan pemangkasan Spesies Kembang acuan sebesar 250 basis poin (bps) menjadi 47,5 persen, yang merupakan pemangkasan pertama dalam Nyaris dua tahun terakhir.

 

Langkah ini diambil setelah sebelumnya bank sentral mempertahankan Spesies Kembang pada level tinggi selama berbulan-bulan.  

 

Melansir Xinhua, Sabtu, 28 Desember 2024, dalam pernyataan resminya, Komite Kebijakan Moneter bank sentral menyebut keputusan tersebut didasarkan pada tren inflasi yang melandai.

 

“Tren inflasi secara keseluruhan datar pada November dan diperkirakan menurun pada Desember,” ujar komite dalam pernyataannya.

 

Selain itu, permintaan domestik yang melambat juga menjadi Elemen pertimbangan.  

 

Tetapi, keputusan ini menuai reaksi Variasi dari para ekonom.  

Cek Artikel:  BI Kerek Etnis Tumbuh ke 6%, Gubernur: Jaga Rupiah

Pendapat Variasi dari Ahli ekonomi

Profesor keuangan dari Universitas Baskent Ankara, Senol Babuscu, menyebut langkah ini sebagai kebijakan yang sesuai dengan ekspektasi.

 

“Pemangkasan sebesar 250 bps adalah awal yang masuk Intelek. Kami mungkin akan Menyaksikan pemangkasan lanjutan dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap dia.  

 

Sementara itu, mantan kepala ekonom bank sentral dan akademisi Universitas Bilkent Ankara, Hakan Kara, melalui media sosial X menyebut kebijakan ini sebagai langkah “seimbang” di tengah kondisi ekonomi Demi ini.  

 

Tetapi, beberapa ekonom berpendapat  pemangkasan tersebut terlalu Awal. Mustafa Sonmez, ekonom independen yang berbasis di Istanbul, menilai inflasi inti Tetap terlalu tinggi Demi memulai siklus pelonggaran.

Cek Artikel:  Keuangan Bisnis Lebih Terkontrol dan Efisien dengan Dashboard Kopra by Independen

 

“Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan disinflasi menjadi tantangan Penting,” kata Sonmez.  

 

Pandangan serupa diutarakan Emre Alkin, profesor ekonomi dari Universitas Topkapi Istanbul. Dalam blog pribadinya, Alkin menulis bahwa disinflasi Bukan dapat dicapai hanya dengan mengurangi daya beli masyarakat, melainkan dengan mendorong perilaku menabung.  

Kenaikan upah minimum  

Pemangkasan Spesies Kembang ini terjadi setelah pemerintah Turki pada Selasa Lampau, mengumumkan kenaikan upah minimum sebesar 30 persen Demi 2025, yang berdampak pada Sekeliling sembilan juta pekerja. Meski demikian, Perkumpulan pekerja menyatakan ketidakpuasan, mengingat kenaikan ini jauh di Rendah tuntutan mereka yang mencapai 50 persen.

 

Turki telah menghadapi inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2024, inflasi tahunan tercatat di atas 75 persen, Tetapi berhasil ditekan hingga 47,09 persen pada November berkat serangkaian kebijakan disinflasi. Meski demikian, Nomor ini Tetap jauh dari Sasaran.  

Cek Artikel:  Generasi Milenial Didorong Bisa Kelola Pertanian

 

Langkah pemangkasan Spesies Kembang juga dipandang sebagai respons terhadap keluhan dunia usaha mengenai tingginya biaya pinjaman. Ketua Asosiasi Pengusaha dan Industri Independen, Mahmut Asmali, sebelumnya mendesak pemerintah Demi memulai siklus pelonggaran guna meringankan beban ekonomi pelaku usaha.  

 

Meski mendapatkan dukungan dari kalangan pengusaha, beberapa analis memperingatkan kebijakan ini berisiko menambah ketidakpastian ekonomi di tengah tantangan inflasi yang Tetap tinggi. (Suchika Julian Putri)

Mungkin Anda Menyukai