Tersangka Serangan di KA New York Didakwa Pembunuhan dan Pembakaran

Sebastian Zapeta, tersangka pembakaran seorang Perempuan di kereta api Rendah tanah di New York. (NYPD)

New York: Pria yang dituduh membunuh seorang Perempuan yang sedang tidur di gerbong kereta Rendah tanah di New York City, Amerika Perkumpulan (AS), dengan membakarnya telah didakwa oleh dewan juri Mulia pada Jumat kemarin dengan pasal pembunuhan dan pembakaran.

Terdakwa kasus pembakaran ini, Sebastian Zapeta, 33 tahun, Bukan hadir dalam sidang singkat di pengadilan Brooklyn, kata kantor kejaksaan distrik.

Seorang pengacara yang ditunjuk pengadilan Kepada Zapeta Bukan segera menanggapi email kantor Informasi Reuters yang meminta komentar.

Dewan juri Mulia mendakwan Zapeta dengan satu tuduhan pembunuhan tingkat pertama, dua tuduhan pembunuhan tingkat kedua, dan satu tuduhan pembakaran tingkat pertama, ucap Jaksa Distrik Brooklyn Eric Gonzalez kepada media.

Cek Artikel:  Turki Janji Dukung Transisi di Suriah

Awal pekan ini, Zapeta diancam pengaduan pidana di pengadilan pidana Brooklyn dengan pasal pembunuhan tingkat pertama, pembunuhan tingkat kedua, dan pembakaran tingkat pertama.

“Kantor saya sangat Percaya dengan bukti dalam kasus ini dan kemampuan kami Kepada meminta pertanggungjawaban Zapeta atas perbuatannya yang keji,” kata Gonzalez kepada wartawan, dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 28 Desember 2024.

Ia menggambarkan serangan di kereta Rendah tanah New York itu sebagai “perbuatan jahat” terhadap “seorang Perempuan yang sedang tidur dan dalam kondisi rentan.”

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan tersangka adalah Penduduk negara Guatemala yang memasuki AS secara ilegal. Ia tinggal di tempat penampungan tunawisma di Brooklyn.

Cek Artikel:  Indonesia Harap Rakyat Suriah Memulai Kehidupan Baru

Menurut keterangan polisi, Zapeta menggunakan korek api Kepada membakar Pakaian seorang Perempuan yang tampaknya sedang tidur di kereta F yang berhenti di stasiun kereta Rendah tanah Coney Island-Stillwell Avenue di hari Minggu.

Tersangka kemudian menggunakan kemeja Kepada mengipasi api hingga Perempuan itu dilalap api, kata laporan polisi.

Perempuan itu dinyatakan meninggal dunia di Posisi kejadian setelah api padam. Pemeriksa medis kota mengatakan penyebab kematiannya adalah menghirup terlalu banyak asap dan cedera termal. Polisi Bukan segera mengetahui identitas korban, menurut laporan tersebut.

Zapeta terancam hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, kata Gonzalez. Zapeta akan didakwa pada 7 Januari, menurut keterangan kantor kejaksaan distrik.

Cek Artikel:  Desak Pemerintah Adopsi Resolusi PBB, Parlemen Inggris Ajukan Embargo Ekspor Senjata ke Israel

Baca juga:  Mengerikan! Seorang Perempuan Tewas Dibakar di Kereta New York

Mungkin Anda Menyukai