Desak Netanyahu Pikirkan Kondisi Gaza Pascaperang, Menhan AS: Hanya Dua Pilihan Negatif Tersisa

Liputanindo.id – Menteri Pertahanan AS Yoav Gallant mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal rencana pascaperang di Gaza. Gallant mengatakan kunci dari pascaperang di Gaza adalah pembentukan pemerintahan alternatif di Gaza.

“Kita harus menghilangkan kemampuan Hamas dalam memerintah di Gaza. Kunci dari tujuan ini adalah aksi militer, dan pembentukan pemerintahan alternatif di Gaza,” kata Gallant, dikutip Reuters, Kamis (16/5/2024).

“Dengan Tak adanya alternatif seperti itu, hanya Eksis dua pilihan negatif yang tersisa: pemerintahan Hamas di Gaza atau pemerintahan militer Israel di Gaza,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa ia akan menentang skenario terakhir dan mendesak Netanyahu Buat secara Formal membatalkannya.

Lewat, kata Gallant, sejak Oktober, dia telah mencoba Buat mempromosikan rencana pembentukan pemerintahan alternatif Palestina yang Tak bermusuhan terhadap Hamas, Tetapi Tak mendapat tanggapan dari kabinet Israel.

Cek Artikel:  Kecelakaan Jeju Air Memicu KekhawatiranPesawat LCC

Format selebarannya, Merukapan konferensi pers yang telah diumumkan sebelumnya dan disiarkan langsung oleh TV dan radio Israel, mengingatkan pada peringatan mengejutkan Gallant pada Maret 2023 yang memicu perombakan peradilan yang dilakukan oleh Netanyahu yang mengancam kohesi militer.

Pada Begitu itu, Netanyahu mengumumkan bahwa Gallant akan dipecat tetapi mundur di tengah banjirnya demonstrasi jalanan. Beberapa analis pertahanan percaya bahwa prediksi Gallant didukung oleh kemampuan Hamas Buat membutakan Laskar Israel beberapa bulan kemudian.

Terkait kemungkinan dirinya dipecat, Gallant mengatakan dirinya enggan menyalahkan siapa pun atas hal tersebut.

“Saya Tak menyalahkan siapa pun. Dalam negara demokratis, saya Pasti, sudah sepantasnya seseorang, khususnya Menteri Pertahanan yang memegang jabatan, mempublikasikannya,” katanya.

Cek Artikel:  Usai Penembakan Donald Trump, Biden Minta Penduduk AS Redakan Ketegangan Politik

Kritik Gallant di Gaza mengingatkan kita pada sekutu Istimewa Israel, Amerika Perkumpulan, yang berupaya menjadikan perang ini sebagai peran Otoritas Palestina (PA) yang didukung Global, dan mempunyai pemerintahan terbatas di Tepi Barat yang diduduki.

Tetapi Netanyahu menolak hal ini, dia menggambarkan PA sebagai entitas yang bermusuhan dan mengulangi pernyataan ini dalam pernyataan video yang ia keluarkan di media sosial satu jam setelah pernyataan Gallant.

“Setiap langkah Buat membentuk pemerintahan alternatif di Gaza mengharuskan Hamas dilenyapkan terlebih dahulu,” kata Netanyahu.

Koalisi Netanyahu yang berkuasa mencakup Kenalan ultra-nasionalis yang menginginkan PA dibubarkan dan pemukiman baru Yahudi di Jalur Gaza. Kenalan-Kenalan tersebut terkadang berselisih dengan Gallant, Member partai Likud Netanyahu, mengenai kebijakan.

Cek Artikel:  Parlemen Rusia Pengesahan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif dengan Korut

Netanyahu mengatakan Israel akan mempertahankan kendali keamanan keseluruhan atas Gaza setelah perang di masa mendatang. Dia Tak Tengah menggambarkan skenario ini sebagai sebuah pendudukan, sebuah status yang Washington Tak Mau munculkan dan telah mengisyaratkan penolakan terhadap Israel yang menetap di Kawasan tersebut.

Selama seminggu terakhir, Laskar darat Israel telah kembali ke beberapa Kawasan di Gaza utara yang mereka kuasai dan tinggalkan pada paruh pertama perang.

Israel menggambarkan misi baru ini sebagai tindakan keras terencana terhadap upaya Golongan Hamas Buat berkumpul kembali, sementara Palestina Menyaksikan bukti kegigihan orang-orang bersenjata tersebut.

Mungkin Anda Menyukai