Presiden Sementara Korsel Formal Dimakzulkan oleh Parlemen

Presiden sementara Han Duck-soo dimakzulkan oleh parlemen. Foto: Anadolu

Seoul: Langkah mengejutkan terjadi Kembali dalam perpolitikan Korea Selatan (Korsel). Presiden sementara Han Duck-soo dimakzulkan oleh parlemen.

Ketua Parlemen Korsel Woo Won-sik mengatakan diperlukan 151 Bunyi Buat memakzulkan Han. Pada akhirnya Nyaris seluruh 192 Member parlemen dari blok oposisi -,pimpinan Partai Demokrat,- mendukung pemakzulan itu.

Krisis ini memperburuk kondisi ekonomi negara, menyebabkan nilai Ganti won terjun ke level terendah sejak krisis keuangan Mendunia 2007-2009.

Melansir dari Al Jazeera, Jumat 27 Desember 2024, sebelumnya parlemen Korea Selatan dijadwalkan melakukan pemungutan Bunyi pada Jumat 27 Desember 2024 Buat menentukan nasib Han Duck-soo.

Partai Demokrat mendorong pemakzulan Han dengan menuduhnya terlibat dalam upaya makar yang dilakukan oleh mantan Presiden Yoon Suk-yeol, yang Ketika ini sedang menjalani skorsing. Mosi pemakzulan Formal diajukan pada Kamis 26 Desember 2024 setelah Han menolak mengisi tiga posisi hakim di Mahkamah Konstitusi, yang akan mengadili kasus pemakzulan Yoon.

Cek Artikel:  Geram Kasus Genosida Israel Tak Banyak Kemajuan, Turki Lakukan Intervensi ke ICJ

Ketegangan ini bermula setelah Yoon Suk-yeol, yang sebelumnya mendeklarasikan darurat militer secara singkat, menghadapi tuduhan insurksi dan penyalahgunaan kekuasaan. Han Duck-soo yang Sepatutnya mengisi kekosongan di pengadilan, memilih Buat Enggak melakukannya, dengan Dalih hanya presiden terpilih yang Mempunyai wewenang mengangkat hakim konstitusi.

Dalam sidang pemakzulan Yoon, setidaknya enam dari sembilan hakim harus menyetujui pemakzulan Buat mencopotnya dari jabatan. Ketika ini, Mahkamah Konstitusi hanya Mempunyai enam hakim setelah tiga orang pensiun awal tahun ini. Dengan demikian, diperlukan putusan bulat dari Segala hakim Buat mengesahkan pemakzulan Yoon.

Mahkamah Konstitusi dijadwalkan menggelar sidang pertama pada Jumat ini, Tetapi keputusan akhir diperkirakan memakan waktu hingga enam bulan.

Pemakzulan Han dan Dampaknya pada Stabilitas Politik
Langkah pemakzulan Han terjadi kurang dari dua minggu setelah ia diangkat sebagai presiden sementara pasca skorsing Yoon. 

Cek Artikel:  Ukraina Lancarkan Serangan Balik di Kursk Rusia

Langkah ini semakin memperburuk ketidakpastian politik di Korea Selatan, yang Lagi bergulat dengan Dampak dari deklarasi darurat militer Yoon pada 4 Desember Lewat.

Meskipun pemakzulan presiden memerlukan dukungan dua pertiga dari Member parlemen, Lagi Eksis perdebatan apakah aturan yang sama berlaku Buat pemakzulan pemimpin sementara seperti Han.

Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai berkuasa yang mendukung Han, berpendapat bahwa pemakzulan Han juga memerlukan persetujuan dua pertiga Member parlemen. Tetapi, DP menyatakan bahwa Han dapat dimakzulkan dengan dukungan mayoritas sederhana, Yakni 151 Bunyi, sesuai ketentuan konstitusi yang memungkinkan pencopotan Member kabinet melalui pemungutan Bunyi mayoritas.

Dengan DP, partai oposisi kecil, dan independen yang menguasai 192 kursi dari 300 kursi di parlemen, mereka hanya memerlukan delapan Bunyi tambahan dari Member PPP Buat mencapai ambang dua pertiga yang dibutuhkan.

Cek Artikel:  Kamala Harris Tak Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres AS dan Akan Bersua Pribadi

Apabila Han berhasil dimakzulkan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan mengambil alih tugas kepresidenan.

Peringatan Ekonomi dan Dampak Pemakzulan
Dalam pernyataannya pada Jumat pagi, Choi Sang-mok memperingatkan bahwa pemakzulan Han Dapat memperburuk kondisi ekonomi dan merusak kepercayaan pasar.

“Ekonomi dan kesejahteraan rakyat berada dalam kondisi yang sangat rentan. Ketidakpastian politik tambahan hanya akan memperburuk situasi ini,” ujar Choi.

Peringatan Choi muncul setelah nilai Ganti won anjlok tajam terhadap dolar AS, menembus Nomor 1.480 won per dolar Buat pertama kalinya sejak Maret 2009.

Ketidakpastian ini meningkatkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas ekonomi Korea Selatan, yang Lagi berupaya memulihkan diri dari Dampak pandemi Mendunia dan ketegangan geopolitik yang Maju berlanjut. (Muhammad Reyhansyah)

Mungkin Anda Menyukai